Makassar (ANTARA News) - Badan SAR Nasional telah mengevakuasi enam korban tewas akibat bencana tanah longsor dan banjir di Makassar, Sulawesi Selatan dan sekitarnya dalam beberapa hari terakhir.

"Hingga saat ini, jumlah korban jiwa yang berhasil dievakuasi oleh SAR Makassar sudah mencapai enam orang dan ada tiga dari mereka yang belum diketahui identitasnya," ujar Humas SAR Makassar Dewi Miliani di Makassar, Senin.

Ia mengatakan, cuaca buruk yang terjadi di wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat selama beberapa hari terakhir ini semakin meningkatkan kewaspadaan Badan SAR akan bencana dan sejumlah langkah antisipasi juga sudah dilaksanakannya.

Beberapa daerah yang mendapatkan penanganan ekstra atas musibah yang dialaminya yakni wilayah Antang dan Paccerakkang, Kecamatan Biringkanaya Makassar.

Kedua daerah di Makassar itu merupakan daerah dengan tingkat skala prioritas tinggi karena banjir di sana berketinggian air hingga di atas dada orang dewasa.

Bukan cuma di daerah Makassar, beberapa kabupaten lainnya yakni Sanpaga, Provinsi Sulawesi Barat, Desa Patinissing Kecamatan Camba, Perumnas Tumalia Kabupaten Maros.

Daerah Bungoro Kabupaten Pangkep, Desa Tana-tana Kelurahan Sanrego Kabupaten Takalar dan Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng.

"Bantuan kemanusian ini bukan hanya di Makassar saja, tetapi beberapa kabupaten di Sulsel, bahkan daerah di Sulbar juga tidak luput dari jangkauan kami karena memang kami mengabdi untuk kemanusiaan," katanya.

Berikut nama-nama korban yang meninggal dunia dalam banjir dan tanah longsor di Sulsel:

- Yulianto (19) warga Desa Boyong, Kecamatan Taman Roya, Kabupaten Jeneponto.
- Jumadi (54) warga Desa Tasinjai Kecamatan Tombolopao, Kabupaten Gowa.
- Ical (30) warga Lekoala, Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros.
- Tiga korban tewas di Bontojai Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

(ANTARA)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013