Pristina (ANTARA News) - Kosovo mengusir seorang pejabat Serbia, Alexander Vulin, yang sedang berkunjung pada Senin, setelah polisi Kosovo menangkap sembilan pemuda Serbia pada hari itu di Biara Gracanica, dekat Pristina.

Aleksandar Vulin, Direktur Kantor Pemerintah Serbia Urusan Kosovo-Metohija, dijadwalkan mengikuti perayaan Natal Ortodok di Biara Gracanica, Tempat Warisan Budaya Dunia UNESCO yang berusia hampir 700 tahun, ketika sembilan warga negara Serbia ditangkap oleh satuan polisi.

Kementerian Dalam Negeri Kosovo menyatakan kesembilan warga Serbia itu memiliki tanda organisasi "perlindungan masyarakat", demikian laporan Xinhua.

Di Pristina, organisasi "perlindungan masyarakat" adalah organisasi tidak sah yang beroperasi di Kosovo utara, yang didominasi etnik Serbia.

Namun Juru Bicara Polisi Kosovo di Pristina Brahim Sadriu menyatakan sembilan orang itu ditahan karena mereka dicurigai akan membahayakan keamanan umum. Mereka diangkut ke satu pusat penahanan di Pristina, dan akan menjalani pemeriksaan darurat pengadilan.

Vulin telah menyerukan pembebasan kesembilan orang yang ditangkap tersebut. Ia mengatakan kesembilan orang itu berusia kurang dari 20 tahun dan bukan anggota organisasi tidak sah apa pun.

Orang Serbia merayakan Natal pada 7 Januari sebab gereja mereka masih menggunakan Kalendar Julian, yang tertinggal dua pekan dari Kalender Modern Gregoria.

Kosovo memprokalamasikan kemerdekaan pada 2008, tapi Republik Serbia tetap berkeras bahwa Kosovo adalah provinsi selatannya.

Namun, sebagian besar negara utama Eropa dan Amerika Serikat telah bertukar diplomat mereka dengan Pristina.

(C003)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013