Ponorogo, Jawa Timur (ANTARA) - Pihak Pondok Modern Darussalam Gontor berjanji untuk meningkatkan standar keselamatan pengiriman guru pengabdian ke daerah agar insiden kecelakaan bus berisi 29 alumni santri yang ditugaskan sebagai guru pengabdian di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Rabu (3/5), tidak terulang.

"Musibah bisa menimpa siapa saja. Tapi yang jelas kami akan semakin merapatkan SOP (standar operational procedure) di internal kami untuk meminimalkan hal-hal yang tidak diinginkan seperti yang terjadi saat ini," kata Juru Bicara PMD Gontor Ahmad Saiful dalam konferensi pers di Pondok Modern Darussalam Gontor di Ponorogo, Jawa Timur, Kamis.

Untuk itulah, evaluasi internal di PMDG akan terus dilakukan untuk pelaksanaan kegiatan serupa ataupun kegiatan-kegiatan lain.

Terutama yang berkaitan dengan pengiriman kader, santri maupun alumni santri yang mendapat penugasan sebagai guru pengabdian.

Baca juga: PMD Gontor: Sebagian korban luka masih dirawat di rumah sakit

Baca juga: PMD Gontor: Bus kecelakaan di Parigi membawa 29 guru pengabdian


Saiful menegaskan bahwa insiden kecelakaan bus rombongan guru pengabdian PMDG tujuan Poso Sulawesi Tengah yang kemudian mengalami kecelakaan di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Rabu (3/5) malam, tidak akan menghentikan program pengiriman kader ke daerah-daerah.

Sebab, kata Saiful, pengiriman guru pengabdian sudah menjadi agenda rutin tahunan yang diberikan kepada para santri PMDG yang baru lulus.

"Pengiriman (guru) pengabdian ini bukan hal yang baru ya. Jadi sejak dulu memang (PMD) Gontor sejak meluluskan (santri) diberi tugas pengabdian. Dan itu selalu ada bimbingan dari sini (PMDG), termasuk 29 alumni santri yang kemarin diberi penugasan pengabdian ke Poso, Sulawesi Tengah," paparnya.

Bahkan menurut Saiful, 29 alumni santri yang baru lulus pada bulan Ramadhan lalu dibimbing oleh ustadz yang cukup senior. Ustadz senior jebolan alumni Al-Azhar ini bahkan ikut mengawal rombongan 29 guru pengabdian PMDG Ponorogo menuju kampus 11 Ittihadul Ummah yang terletak di Tokorondo, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.

Sebelum berangkat, bahkan setiap gelombang calon guru pengabdian yang mendapat penugasan ke daerah diberikan pembekalan selama lima hari di PMDG Ponorogo, di bawah bimbingan dan pengawasan ustadz-ustadz senior.*

Baca juga: Jenazah korban kecelakaan bus di Parigi dipulangkan ke daerah asal

Baca juga: 30 santri jadi korban bus masuk jurang di Sulawesi Tengah

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023