Siem Reap (ANTARA) - Pelari Indonesia Odekta Elvina Naibaho mengikuti jejak Agus Prayogo untuk menjadi yang tercepat sehingga keduanya mengawinkan medali emas Indonesia di nomor maraton dalam SEA Games 2023 Kamboja yang berlangsung di area situs warisan budaya Angkor Wat, Siem Reap, Sabtu.

Melalui perjuangan berat melawan udara 37 derajat selsius, Odekta menjadi yang tercepat di antara peserta lain nomor maraton putri walaupun ia harus terkapar begitu melewati garis finis. Pelari berdarah batak itu bahkan harus diberi oksigen dan dilarikan memakai ambulan.

"Odekta kepanasan. Tadi memang panas sekali tapi saya terus memberi semangat agar dia bertahan dan alhamdulillah hari ini kita kawinkan emas di maraton " kata pelatih maraton Indonesia, Wita Witarsa.

Cuaca panas menjadi salah satu yang diantisipasi oleh kontingen Indonesia sehingga mereka memutuskan tiba di Siem Reap lebih awal untuk aklimatisasi.

"Jauh jauh hari saya sudah mengantisipasi cuaca panas ini. Makanya kami tidak mencari rekor. Yang penting emas," kata Wita.

Baca juga: Agus Prayogo raih emas maraton putra SEA Games Kamboja

Menurut Wita, tekad Odekta untuk meraih emas sangat terlihat. Sejak awal lomba, Odekta mendapat perlawanan sengit dari Christina Organiza Callasco asal Filipina.

Christina berusaha memimpin sejak start tetapi Odekta dengan gigih terus menguntit. Memasuki kilometer 25 sang pelari Indonesia melepaskan diri sendirian di depan tanpa mampu dikejar pelari Filipina.

Setelah itu Odekta tak tertahan hingga garis finis untuk memastikan keping kedua emas maraton untuk Indonesia.

Baca juga: Rashif Amila sumbang emas pertama untuk Indonesia di SEA Games 2023

Pewarta: Dadan Ramdani
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2023