Perbedaan memiliki potensi konflik sehingga perlu suatu alat pemersatu, yaitu rasa kebangsaan, satu Tanah Air, dan nikmat Allah SWT
Jakarta (ANTARA) -
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol. Rycko Amelza Dahniel mengatakan pihaknya membutuhkan peran mitra deradikalisasi untuk membagikan pengalaman hidup mereka terkait pemahaman yang benar agar masyarakat terhindar dari pemahaman yang melenceng dari ideologi bangsa.
 
"Ke depan, kawan-kawan kita ini (mitra deradikalisasi) akan membagi pengalaman mereka, membagi sentuhan hidayah yang mereka terima, sehingga bisa mengajak yang masih salah pemahamannya ke pemahaman yang benar," kata Rycko dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Sabtu.
 
Rycko mengatakan mitra deradikalisasi diharapkan dapat menyebarkan pemahaman nilai-nilai Islam yang moderat, cinta damai, dan rahmatan lil alamin, sebagai ikhtiar untuk meluruskan pemahaman yang salah kepada masyarakat.
 
Lebih lanjut, dia menilai program deradikalisasi yang dilakukan BNPT bersama pemangku kepantingan lainnya seperti Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS), Densus 88, dan Pemerintah Daerah (Pemda) telah banyak membawa hasil.
 
Hal itu, kata Rycko, tampak dari banyaknya mitra deradikalisasi atau mantan narapidana terorisme (napiter) yang tergabung dalam yayasan atau paguyuban perdamaian, seperti pada Yayasan Putra Persaudaraan Anak Negeri (Persadani).

Baca juga: Kepala BPNT minta mantan napi teroris bagikan pengalaman kebangsaan

Baca juga: Kepala BNPT fokuskan kegiatan pada program deradikalisasi
 
"Dengan adanya perkumpulan ini (Persadani), rasa kebangsaan telah diikat. Ini diperlukan karena bangsa Indonesia dibangun di atas berbagai perbedaan. Kebangsaan-lah yang menyatukan perbedaan suatu negeri," ujar Rycko.
 
Dalam kegiatan halalbihalal dan silaturahmi kebangsaan bersama Yayasan Persadani di Semarang, Jumat (5/5) itu, Rycko juga mengatakan BNPT memiliki kewajiban menjaga upaya mencapai cita-cita bangsa tanpa melihat perbedaan suku, agama, ras, dan golongan.
 
Namun pada dasarnya, dia menilai bahwa baik pejabat negara maupun mitra deradikalisasi mempunyai tugas yang sama yakni melindungi segenap tumpah darah Indonesia, meskipun cara pelaksanaannya berbeda-beda.
 
"Perbedaan memiliki potensi konflik sehingga perlu suatu alat pemersatu, yaitu rasa kebangsaan, satu Tanah Air, dan nikmat Allah SWT," tutur Kepala BNPT.
 
Direkur Deradikalisasi BNPT Ahmad Nurwakhid menambahkan, kegiatan tersebut merupakan upaya untuk mempererat silaturahmi dengan mitra deradikalisasidan meningkatkan kembali ukhuwah serta mengoptimalkan persaudaraan yang telah dibangun untuk menggapai cita-cita negara.
 
"Tujuan dari silaturahmi ini untuk melanjutkan program deradikalisasi serta dalam rangka hari raya Idul Fitri semoga selalu diberkahi oleh Allah dan tetap teguh mencintai NKRI," kata Nurwakhid.

Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023