agar potensi perkembangan kankernya bisa dicegah
Jakarta (ANTARA) - Pusat Informasi dan Dukungan Kanker (​​Cancer Information and Support Centre/CISC) Indonesia meminta para penderita penyakit itu untuk melakukan pengecekan lebih dini agar potensi perkembangannya bisa dicegah.

"Kami ingin para penderita kanker bisa lebih dini untuk melakukan pengecekan kanker agar potensi perkembangan kankernya bisa dicegah," kata Ketua II CISC Indonesia, Maria menjawab pers di sela perayaan hari ulang tahun ke-20 organisasi itu di Jakarta, Minggu.

Ia menjelaskan, selama ini tren di tanah air adalah para penderita penyakit itu saat sudah berada di stadium akhir baru sadar mengidap kanker.

"Oleh karena itu, saya bersama teman-teman CISC, mengajak teman-teman semuanya untuk selalu menjaga kesehatan dan bagi para penderita kanker agar tidak menyerah," katanya.

Ia juga mengatakan dalam rangka merayakan hari ulang tahun ke-20 CISC, pihaknya mengadakan festival perlombaan yang bertemakan budaya bersamaan dengan bazar di Sarinah.

Baca juga: SILO dukung upaya pemerintah tekan risiko kanker di Indonesia

"Dalam acara ini kami berusaha menghadirkan pernak-pernik budaya dari berbagai daerah di Indonesia. Ada yang dari Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sumatera Barat, Sumatra Utara, NTT, papua dan beberapa daerah lainnya yang ada di Indonesia," katanya. 

Maria melanjutkan, acara ini sebenarnya untuk membangun motivasi bersama bahwa kanker bukanlah akhir dari segalanya.

"Kanker bukan berarti menyerah dengan hidup," katanya.

Ia mengaku, semua yang terlibat agenda itu adalah para pasien kanker dan kebanyakan dari mereka sudah berada pada stadium empat kanker dan sisanya adalah para penyintas. 

Data yang dihimpun ANTARA dari Global Burden of Cancer (Globocan) melalui Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa jumlah kasus dan kematian akibat kanker sampai dengan  2018 sebesar 18,1 juta kasus dan 9,6 juta kematian pada 2018. 

Baca juga: Leukimia dominasi kasus kanker pada anak di Indonesia

Sementara itu, berdasarkan data Globocan 2020, pada 2020, di Indonesia terdapat 396.914 kasus baru kanker, dengan 234.511 kematian akibat kanker. 

Kematian akibat kanker diperkirakan akan terus meningkat hingga lebih dari 13,1 juta pada 2030 jika tidak segera diantisipasi mulai sekarang. 

International Agency for Research on Cancer (IARC) memperkirakan bahwa satu di antara lima penduduk laki-laki dan satu di antara lima penduduk perempuan di seluruh dunia akan menderita kanker sepanjang hidupnya. 

Satu di antara delapan dan satu di antara sebelas perempuan tersebut akan meninggal karena kanker. 

Penyakit kanker tertinggi pada perempuan adalah kanker payudara dengan 65.858 kasus dan kanker leher rahim yaitu 36.633 kasus.  

Baca juga: Terapi kanker berdasarkan pemetaan genomik tumor hadir di Indonesia

Sedangkan, penyakit kanker yang banyak menyerang laki-laki yang tertinggi adalah kanker paru yaitu 34.783 kasus dan kolorektal yaitu 34.189 kasus. 

Navigator pasien
Maria juga mengatakan, melalui kegiatan ini CISC juga ingin mengkampanyekan navigator pasien (patient navigator/PN).

Kampanye ini ditujukan untuk memetakan dan mengajak seluruh pasien kanker melalui rumah sakit-rumah sakit yang ada.

Terlihat pada akhir acara, para pasien kanker yang hadir bersama-sama menari di panggung anjungan Sarinah.

Mereka berpakaian dan berdandan khas adat masing-masing daerah di Indonesia dan bernyanyi dan menari.

Baca juga: YKI: Gaya hidup tak sehat sumbang faktor risiko kanker usus besar

Mereka menyanyikan lagu "Manusia-Manusia Kuat" karya Tulus, membuat yang semua yang hadir berdiri dan menari bersama.

 

Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2023