Pertemuan itu merupakan babak akhir dari kunjungan Kishida ke Korea Selatan yang merupakan kunjungan pertama yang dilakukan seorang pemimpin Jepang dalam 12 tahun terakhir.
Pertemuan antara Kishida dan pemimpin-pemimpin berbagai kelompok bisnis Korea Selatan membahas pengembangan rantai pasok yang tangguh dan promosi kerja sama industri teknologi mutakhir.
"Saya ingin memperkuat hubungan yang saya miliki dengan Presiden Yoon (Presiden Korea Selatan) dan menggabungkan kekuatan dengannya untuk membangun era baru," kata Kishida kepada wartawan setelah bertemu dengan para anggota parlemen Korea Selatan di hotelnya.
Pada Minggu (7/5), Kishida mengatakan kepada warga Korea Selatan bahwa hatinya "sakit" ketika membayangkan penderitaan Korea Selatan semasa era penjajahan Jepang.
Baca juga: Kishida, PM Jepang pertama yang kunjungi Korsel dalam lima tahun
Pernyataan Khisida itu dianggap sebagai pengakuan atas perselisihan sejarah yang telah merusak hubungan kedua negara sekutu Amerika Serikat tersebut namun gagal memenuhi ekspektasi untuk adanya permintaan maaf.
Kishida tiba di Korea Selatan pada Minggu (7/5). Dia berkunjung ke Korea Selatan sebagai balasan untuk kunjungan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol ke Tokyo pada Maret saat kedua pemimpin berusaha menutup bab perselisihan sejarah yang selama puluhan tahun mendominasi hubungan Jepang dengan Korea Selatan.
Sebelumnya Selasa pekan lalu, Jepang dan Korea Selatan mengadakan pertemuan bilateral menteri keuangan pertama dalam tujuh tahun terakhir yang menjadi petunjuk untuk hubungan yang mencair antara kedua negara di tengah keduanya sama-sama menghadapi tantangan geopolitik dan perlambatan pertumbuhan ekonomi.
"Jepang dan Korea Selatan adalah dua negara bertetangga penting yang harus bekerja sama dalam menghadapi berbagai tantangan seputar dunia global, ekonomi, juga komunitas kawasan dan internasional," kata Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki dalam pertemuan dengan Menteri Keuangan Korea Selatan Choo Kyung-ho.
Baca juga: AS akan gelar pertemuan dengan Jepang, Korsel pada KTT G7
Sumber: Reuters
Penerjemah: Raka Adji
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023
