Kalau minyak terus dibuang ke selokan, ini bisa berpengaruh kepada kesehatan
Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meningkatkan sosialisasi penanganan limbah bahan beracun dan berbahaya (B3) kepada warga.

"Kalau saya lihat rata-rata Pemerintah Provinsi DKI Jakarta baru bicara mengenai eksekusi atau  teknis tapi belum bicara   sosialisasi," kata Kenneth di Jakarta, Senin.

Kenneth  mencontohkan  pengolahan sampah minyak jelantah yang menjadi program beberapa wilayah.

Menurut dia, banyak warga yang belum memahami tata cara pembuangan minyak jelantah. Alhasil, masih banyak yang membuangnya ke saluran air.

Padahal, lanjut dia, pemerintah kota melalui jajaran kecamatan dan kelurahan memiliki program menampung minyak jelantah.

Minyak tersebut ditampung di setiap kantor kecamatan atau kelurahan untuk selanjutnya dibuang ke tempat pengolahan sampah khusus.

"Kalau minyak terus dibuang ke selokan, ini bisa berpengaruh terhadap kesehatan termasuk potensi stunting," kata dia.

Walau demikian, Kenneth  mengapresiasi beberapa wilayah yang sudah memaksimalkan sosialisasi pengolahan limbah jelantah.

"Saya harap wilayah lain juga bisa melakukan hal yang sama memberikan mengedukasi kepada warga," jelas dia.

Sebelumnya, beberapa wilayah di DKI Jakarta sudah melakukan program pengumpulan minyak jelantah. Salah satunya di kelurahan Cipulir, Jakarta Selatan.

Aktivitas warga menampung minyak jelantah ke tempat yang sudah ditentukan ini sudah konsisten berjalan selama tiga tahun," kata Lurah Cipulir Abdul Rahman Effendi dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Jumat.

Abdul mengatakan setidaknya dalam kurun waktu satu bulan, Kelurahan Cipulir berhasil menampung sebanyak 10 jerigen. Satu jerigen bisa menampung sebanyak 18 liter minyak jelantah.

Aktivitas mengumpulkan minyak jelantah ini sudah terjadwal rutin setiap Jumat di Kantor Kelurahan Cipulir yang diwadahi lembaga Rumah Sosial Kutub.

Menurutnya, pencemaran minyak jelantah bisa berbahaya bagi lingkungan, yakni berpotensi menyumbat saluran air, pencemaran air tanah, bahkan ditakutkan bagi warga yang masih menggunakan air tanah sehari-hari untuk mandi, cuci piring, dan sebagainya.

Maka dari itu, limbah seperti minyak jelantah perlu dikelola dengan baik agar menjadi suatu nilai yang bermanfaat bagi masyarakat.
Baca juga: Warga Cipulir kumpulkan minyak jelantah untuk kurangi pencemaran
Baca juga: Ibu-ibu di Matraman dapat pelatihan pengolahan sampah
Baca juga: Rumah Sosial Kutub targetkan tampung 100.000 liter minyak jelantah

Pewarta: Walda Marison
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023