Karena ini bisa menciptakan produk-produk baru bagi industri kita. Bagaimana sebagai bangsa kita bisa menciptakan produk-produk yang inovatif ....
Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Odo R.M Manuhutu mengatakan bahwa investasi di bidang penelitian dan pengembangan atau research and development (R&B) merupakan kunci untuk meningkatkan produk dalam negeri.

"Karena ini bisa menciptakan produk-produk baru bagi industri kita. Bagaimana sebagai bangsa kita bisa menciptakan produk-produk yang inovatif yang dibutuhkan oleh masyarakat saat ini atau satu sampai lima tahun mendatang," ujar Odo dalam diskusi "Dampak Berantai Peningkatan Produk dalam Negeri" di Jakarta, Senin.

Odo menyampaikan, ke depan produsen-produsen dalam negeri memiliki kewajiban untuk meningkatkan kualitas dengan menaikkan anggaran untuk investasi di bidang penelitian dan pengembangan.

Baca juga: Mendorong produk dalam negeri di bidang konstruksi

Menurut Odo, saat ini Indonesia termasuk negara yang terendah untuk investasi penelitian dan pengembangan di kawasan Asia Tenggara. Apabila hal ini terus berlanjut, maka akan sulit mencapai target gross domestic product (GDP) sebesar Rp4,5 triliun dolar pada 2038.

Odo memberikan contoh bahwa perusahaan di Amerika telah berinvestasi di bidang R&D untuk chip sejak puluhan tahun lalu dan baru merasakan manfaatnya sekarang. Dampak investasi R&D memang tidak bisa dirasakan dalam jangka pendek.

"Komitmen melakukan R&D itu memang mahal tapi kalau hal itu dilakukan dan anggarannya dikucurkan serta bisa menghasilkan produk yang dibutuhkan masyarakat, itu akan menempatkan Indonesia di mata dunia," kata Odo.

Baca juga: Pemerintah yakini sarana KRL cukup, impor tak direkomendasikan

Selain penelitian dan pengembangan, menurut Odo hal lain yang memerlukan investasi pelatihan sumber daya manusia.

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023