Stockholm (ANTARA) - Pemerintahan koalisi minoritas Swedia sepakat untuk mengurangi kadar bahan bakar hayati (biofuel) yang dicampur dalam solar dan bensin guna memangkas harga bahan bakar dalam rangka meringankan beban pemilik kendaraan.

Namun, langkah tersebut menurut aktivis iklim akan meningkatkan emisi karbondioksida.

Koalisi tersebut, yang didukung oleh partai sayap kanan dan anti-imigrasi Demokrat Swedia, telah memotong pajak bahan bakar, meningkatkan keringanan pajak bagi orang yang mengemudikan kendaraan ke tempat kerja, serta menghentikan pemberian subsidi untuk kendaraan listrik baru.

"Aturan untuk campuran biofuel belum menjadi kebijakan iklim yang efektif," kata pemerintah dan perwakilan Demokrat Swedia melalui surat kabar the Dagens Nyheter pada Minggu (7/5).
Baca juga: Amerika serikat alokasikan 118 juta dolar AS untuk proyek "biofuel"

Layaknya orang-orang Eropa lain, warga Swedia menghadapi krisis biaya hidup di tengah melonjaknya inflasi.

Di sisi lain, Swedia memiliki beberapa harga solar dan bensin tertinggi di dunia yang sebagian besar disebabkan oleh pajak yang berat.

Di negara tersebut, harga solar mencapai 20,3 krona Swedia (sekitar Rp29 ribu) per liter dan 18,8 krona Swedia (sekitar Rp27 ribu). Pemerintah mengatakan bahwa menurunkan kadar biofuel akan memotong harga bahan bakar solar per liter sebesar 5,5 krona Swedia (sekitar Rp7.971)

Langkah mencampurkan biofuel yang dihasilkan dari sumber terbarukan ditujukan untuk mendorong transisi ke penggunaan kendaraan listrik. Namun, pemerintah setempat mengatakan hal itu merugikan orang-orang yang tinggal di pedesaan.
Baca juga: Riset: Bahan bakar nabati salah satu strategi kurangi emisi karbon

Pemerintah mengatakan akan memangkas kandungan biofuel menjadi 6 persen pada awal 2024.

Pada peraturan yang berlaku saat ini, solar harus mengandung biofuel sebanyak 30,5 persen dan bensin sebanyak 7,8 persen.

Awalnya, persentase tersebut direncanakan untuk ditingkatkan setiap tahun.

Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA) pada bulan lalu mengatakan bahwa Swedia berisiko gagal mencapai target-target tahun 2030 yang dijadikan sebagai batu loncatan untuk mencapai target nol emisi pada 2045 jika menurunkan campuran biofuel.

Demokrat Swedia menginginkan level campuran biofuel diturunkan hingga nol persen dan mengancam akan menjatuhkan pemerintah jika itu tidak terjadi.

Sumber: Reuters

Baca juga: Tata kelola bahan bakar nabati berkontribusi selamatkan hutan
Baca juga: Periset: Indonesia perlu melakukan diversifikasi bahan bakar nabati

Penerjemah: Raka Adji
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023