Jakarta, 15/1 (ANTARA) - Setelah beberapa tahun lamanya diperjuangkan, Rancangan Undang - Undang (RUU)Kelautan masuk dalam Program Legislasi Nasional (PROLEGNAS) 2013. "RUU tersebut telah menjadi insiatif DPR RI tahun 2013," demikian disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif Cicip Sutardjo selaku Ketua Harian Dewan Kelautan Indonesia (DEKIN)  saat memimpin Sidang Pleno DEKIN di hadapan para anggotanya di Jakarta (16/01).

     Sharif menjelaskan, draft RUU dan naskah akademik nantinya akan disiapkan oleh DPD RI yang mendapatkan dukungan penuh dari DEKIN. Naskah akademik dan RUU akan disusun oleh tim kecil dari DPD, Komisi IV dan DEKIN. Selain menyiapkan RUU Kelautan, DEKIN saat ini juga telah menyiapkan RPP ( Rancangan Peraturan Pemerintah ) Kebijakan Kelautan Indonesia. RPP Kebijakan Kelautan Indonesia tersebut meliputi kebijakan di bidang budaya bahari, tata kelola kelautan, pertahanan, keamanan dan keselamatan laut, ekonomi kelautan, serta lingkungan laut.

     "RPP Kebijakan Kelautan ini sudah selesai dibahas dengan  stakeholders dan akan diajukan ke Presiden RI untuk disahkan," kata Sharif.

     Di dalam RUU Kelautan dimasukkan beberapa muatan, seperti mainstreaming dan percepatan pembangunan kelautan nasional ke depan, terobosan terhadap permasalahan peraturan perundangan yang ada, dan pandangan ke depan terhadap kepentingan kelautan bagi bangsa Indonesia. Selain itu, RUU juga menetapkan  hal - hal yang belum diatur dalam UU yang sudah ada di bidang kelautan seperti Kebijakan Blue Economy. RUU Kelautan ini juga mengacu pada UNCLOS dan kondisi geografis Indonesia.

     Ada empat isu utama yang diagendakan dibahas dalam Sidang Pleno DEKIN yakni, RUU Kelautan, Kebijakan Kelautan Indonesia (KKI), Kebijakan Blue Economy serta Sail Komodo 2013. Terkait poin ketiga, secara lugas Sharif menyampaikan konsep pembangunan ekonomi kelautan yang mengadopsi prinsip blue economy memiliki tiga esensi yakni, bekerja sesuai dengan apa yang disediakan alam  dengan efisien (learning from nature) serta tidak mengurangi tapi justru memperkaya alam (shifting from scarcity to abundance ), prosesnya mengalir mencontoh cara kerja ekosistem dan nir limbah karena hasil dan dari satu kegiatan menjadi bahan baku bagi kegiatan yang lain.

     Selain perumusan kebijakan kelautan, DEKIN tengah mempersiapkan pelaksanaan Sail Indonesia yang tahun ini akan dilaksanakan di Nusa Tenggara Timur, tepatnya mendekati Pulau Komodo. Terpilihnya Pulau Komodo menjadi lokasi Sail Indonesia yang dipopulerkan sebagai Sail Komodo 2013 ini, tak lain agar daerah tersebut semakin mendunia. Untuk memeriahkan Sail Komodo, berbagai seminar, bakti sosial, dan kegiatan - kegiatan lain juga dipersiapkan.

     Untuk keterangan lebih lanjut, silakan menghubungi Indra Sakti, SE, MM, Kepala Pusat Data, Statistik dan Informasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan (HP. 0818159705)

Pewarta: Masnang
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2013