Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengingatkan semua pihak agar mewaspadai dampak tahun politik dalam negeri terhadap pertumbuhan ekonomi, dan mengimbau kepada semua pihak untuk menciptakan kondisi yang kondusif.

"Semua pihak harus mampu menciptakan kondisi yang kondusif agar pertumbuhan ekonomi dapat menopang stabilitas nasional di tengah ancaman gejolak ekonomi global dan tantangan tahun politik di dalam negeri," ujar Lestari dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.

Menurut Rene, sapaan akrab Lestari Moerdijat, pada kuartal I 2023, perekonomian nasional menunjukkan indikator yang cukup menggembirakan.

Namun, kata dia, dalam satu acara, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan permasalahan dunia selepas pandemi COVID-19 akan semakin kompleks, karena selama tiga tahun pandemi dunia tidak dalam kondisi baik-baik saja.

Menyikapi kondisi tersebut, Rerie berpandangan bahwa perlu upaya membangun sistem jaring pengaman karena yang Indonesia hadapi adalah gejolak kondisi global.

“Gejala global tersebut sudah mulai dirasakan dari sisi korporasi dengan terjadinya gejolak mata uang dolar AS,” ujarnya.

Sementara Rektor Unika Atma Jaya Agustinus Prasetyantoko mengatakan para pakar ekonomi memperkirakan akan sulit pertumbuhan pada kuartal I 2023 berlanjut di kuartal-kuartal berikutnya.

Pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2023, menurut Agustinus, masih dipengaruhi pertumbuhan akhir 2022 yang efeknya semakin melemah.

“Indonesia membutuhkan pertumbuhan di sektor-sektor yang banyak menyerap tenaga kerja seperti sektor manufaktur dan pertanian, agar pertumbuhan ekonomi bisa didorong lebih tinggi,” ujar Agustinus.

Hal yang sama juga diungkapkan Direktur Riset INDEF Berly Martawardaya bahwa sejumlah sektor di Indonesia yang tumbuh di bawah rata-rata saat ini adalah industri, pertambangan, pertanian, dan perdagangan.

Untuk mendorong sejumlah sektor tersebut, ujar Berly, membutuhkan dorongan yang lebih besar. Ia mengakui dengan kondisi tersebut pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga dan keempat tahun ini akan lebih sulit.

Apalagi, tutur Berly, dua faktor pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini adalah good policy (kebijakan yang baik) dan good luck (keberuntungan yang baik).

"Kita butuh good effort (usaha yang baik) untuk ciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik," ujarnya.
 

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2023