New York (ANTARA) - Saham-saham di Wall Street beragam pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), di tengah kenaikan harga konsumen April yang sedikit lebih rendah dari perkiraan, menunjukkan tanda-tanda inflasi mulai mereda.

Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 30,48 poin atau 0,09 persen, menjadi menetap di 33.531,33 poin. Indeks S&P 500 naik 18,47 poin atau 0,45 persen, menjadi berakhir di 4.137,64 poin. Indeks Komposit Nasdaq terangkat 126,89 poin atau 1,04 persen, menjadi ditutup pada 12.306,44 poin.

Tujuh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan jasa-jasa komunikasi dan teknologi memimpin penguatan, masing-masing naik 1,69 persen dan 1,22 persen. Sementara sektor energi dan keuangan memimpin penurunan dengan masing-masing terpangkas 1,15 persen dan 0,58 persen.

Baca juga: Wall St turun, fokus bergeser ke pembahasan pagu utang dan inflasi
Baca juga: Wall St ditutup beragam jelang data inflasi, indeks Dow jatuh 55 poin


Ekspansi bulan ke bulan indeks harga konsumen (IHK) AS untuk April naik menjadi 0,4 persen, dari 0,1 persen di bulan sebelumnya, karena kenaikan harga energi, menurut data yang dikeluarkan oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS pada Rabu (10/5/2023).

Tetapi pertumbuhan nol dalam indeks harga pangan untuk bulan kedua dan penurunan terus-menerus dalam inflasi biaya tempat berlindung atau rumah singgah membantu meredakan kekhawatiran pasar atas inflasi.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun turun 7,6 basis poin menjadi 3,445 persen pada Rabu (10/5/2023) sementara obligasi pemerintah AS 2-tahun menukik 11,2 basis poin, yang menyebabkan dukungan untuk saham.

Laporan IHK untuk April secara umum sejalan dengan ekspektasi dan rincian laporan tersebut menggembirakan, menurut Bank of America Global Research.

Sementara inflasi tetap jauh di atas target Fed 2,0 persen, laporan baru-baru ini menunjukkan bahwa kenaikan suku bunga Fed telah memberikan tekanan material pada inflasi, kata Vladimir Zernov, analis pemasok informasi pasar FX Empire pada Rabu (10/5/2023).

"Imbal hasil obligasi pemerintah bergerak lebih rendah setelah rilis laporan inflasi. Namun, tampaknya pedagang tetap berhati-hati di tengah kekhawatiran resesi," kata Zernov.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023