Yang sangat serius dan melakukan groundbreaking ada delapan"
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa memastikan delapan pabrik pengolahan bahan mineral atau smelter yang akan meningkatkan nilai tambah industri nasional, akan memulai operasinya tahun ini.

"Yang sangat serius dan melakukan groundbreaking ada delapan," ujarnya usai rapat koordinasi di Jakarta, Rabu.

Hatta mengatakan pembangunan smelter tersebut sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk menekan ekspor bahan mineral, serta mempercepat implementasi UU Minerba yang mengamanatkan pengolahan tambang paling lambat pada 2014.

"Intinya kita sangat konsisten terhadap 2014, dimana kita harus menyetop ekspor mineral dan barang tambang, ini (pembangunan smelter) adalah konsekuensi lahirnya UU Minerba," ujarnya.

Hatta mengharapkan industri yang belum mengembangkan proses hilirisasi segera membangun smelter, karena dalam jangka panjang pabrik pengolahan dapat meningkatkan nilai ekspor nasional, yang masih terpuruk akibat krisis global.

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Thamrin Sihite menambahkan perusahaan yang berminat membangun smelter antara lain PT Sebuku Iron Lateritic Ores (Silo), PT Aneka Tambang, dan PT Meratus Jaya Iron and Steel.

"Dari swasta ini kelihatannya minatnya cukup banyak. Apalagi dari China, tinggal konsistensi pemerintah sekarang ini, sehingga tahun 2014 itu tidak boleh lagi kita mengekspor raw material," ujarnya.

Thamrin mengharapkan perusahaan tambang yang belum memiliki kemampuan membangun pabrik pengolahan dapat bekerjasama dengan perusahaan lain untuk membangun smelter tersebut.

"Asal investasi jelas, lokasi jelas dan sumber daya mineralnya ada, cukup untuk (membangun) itu. Kalau dia tidak punya (smelter) sendiri, dia outsourcing dengan yang lain," katanya.

Menurut dia, untuk meningkatkan minat industri dalam mengembangkan hilirisasi, pemerintah bisa mempertimbangkan pemberian insentif bagi perusahaan mineral yang ingin membangun smelter atau pabrik pengolahan ini.

(S034/S004)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013