Palembang (ANTARA News) - Ratusan petani dan warga Desa Betung, Kecamatan Lubuk Keliat, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Kamis malam menggelar syukuran dan dzikir bersama di atas lahan sengketa dengan PTPN VII Cinta Manis yang baru saja ditanami kembali.

"Syukuran dan dzikir bersama ini digelar untuk mendapatkan berkah dari Allah SWT agar lahan yang telah ditanami bisa tumbuh dengan baik serta masalah sengketa lahan yang dihadapi petani dan warga setempat bisa cepat selesai," kata Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumsel Anwar Sadat ketika dihubungi Antara dari Palembang di lokasi acara tersebut.

Acara syukuran yang dimotori tokoh masyarakat dan agama setempat berlangsung dengan khidmat, aman, dan lancar sesuai dengan harapan meskipun digelar di mushollah sederhana yang baru saja didirikan di atas lahan bersengketa itu, katanya.

Menurutnya, dengan kegiatan tersebut diharapkan tanaman dan pondok yang didirikan secara gotong royong itu bisa bertahan lama dan memberikan manfaat yang besar bagi petani dan warga setempat.

Selain itu masalah yang bisa menimbulkan keresahan atau gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat setempat sebagaimana terjadi pada 2012 lalu pada tahun ini tidak terulang kembali, ujarnya.

Dijelaskannya, aksi yang memancing timbulnya keributan sudah mulai dilakukan oleh orang-orang yang diduga suruhan pihak PTPN VII atau pihak-pihak yang tidak menginginkan masyarakat setempat hidup damai.

Lahan yang telah ditanami dan dibangun sejumlah pondok serta mushollah di atas lahan bersengketa dengan PTPN VII pada Rabu (16/1), tiba-tiba Kamis dini hari dicabuti oleh orang yang tidak dikenal, namun warga tidak terpancing dengan aksi itu.

Untuk menghindari terulang kembali aksi perusakan tanaman dan pondok, setelah acara syukuran ini petani dan warga secara bergantian akan melakukan jaga malam di atas lahan bersengketa itu, kata Sadat yang juga Ketua Serikat Petani Sriwijaya itu. (Y009/Z002)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013