Jakarta (ANTARA) - Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto mengungkapkan keberadaan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) menjadi benteng umat Islam agar tidak terpapar ideologi ekstrem.

"Saya bersyukur dapat mendampingi ICMI sejak dibentuk tahun 1990 sampai saat ini," kata Wiranto saat menyampaikan pidato pada acara Halalbihalal ICMI dan Silaturahmi Tokoh Bangsa di Jakarta, Jumat malam.

Wiranto menjelaskan sejarah itu didapatkannya saat bertanya kepada Presiden Soeharto soal mengapa merestui pembentukan ICMI yang dilakukan oleh B.J. Habibie.

"Saya waktu itu masih kolonel, dipanggil Kasad (Kepala Staf Angkatan Darat) untuk menanyakan kepada presiden, alasan mengapa merestui berdirinya ICMI," katanya.

Baca juga: ICMI: Indonesia perlu membangun pola pikir optimisme bangsa besar

Wiranto kemudian menjelaskan alasan presiden kala itu untuk merestui hadirnya ICMI karena Indonesia mayoritas penduduknya beragama Islam dan kebanyakan Islam tradisional.

Untuk menjaga agar Islam tidak terpapar oleh ideologi lain yang ekstrem maka perlu dijaga. "Yang menjaga adalah cendekiawan Muslim, orang yang sudah punya wawasan yang lebih tinggi," ujarnya.

Baca juga: ICMI ajak seluruh komponen bangsa menjaga kesantunan berpolitik

Selain itu, kehadiran ICMI untuk mencerahkan saudara-saudara seagama Islam agar tidak mudah terpapar oleh ideologi lain yang saat itu sedang merebak di dunia.

Dalam pertemuan itu, Wiranto juga mengingatkan bahwa dalam persaingan global, pemenangnya bukan yang paling besar atau paling kuat, tetapi yang paling cepat mengambil peluang yang ada dan cepat dalam mengadopsi kemajuan teknologi.

"Kunci sebuah bangsa adalah kecerdasan rakyat Indonesia," pesannya.

Pewarta: Fauzi
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2023