Surabaya (ANTARA News) - Ledakan yang diduga bom terjadi di rumah kontrakan di dusun Jelak, Desa Blandongan, Kecamatan Bugul Kidul, kota Pasuruan, Jawa Timur dan penghuninya bernama Jordan (40) mengalami luka serius, polisi juga menemukan 43 bahan peledak di rumah itu. Informasi yang dihimpun ANTARA News dari seorang saksi mata di TKP (tempat kejadian perkara), Kamis, menyebutkan di rumah kontrakan itu sempat terjadi tiga kali ledakan, kemudian Jordan diantarkan anak-isteri dan teman-temannya yang berjumlah sekitar tujuh orang ke RS dr Soedarsono, Pasuruan. Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (7/6) pukul 22.30 WIB dan sempat mengejutkan warga sekitar karena ledakan sangat keras dan menjadikan rumah kontrakan itu rusak berat. "Kami nggak kenal penghuni rumah itu, karena rumah itu rumah kontrakan, apalagi pemiliknya juga bukan orang kota, tapi orang Rejoso (kabupaten Pasuruan)," kata seorang saksi mata yang juga tetangga korban. Namun, katanya, dirinya tidak yakin bahwa ledakan itu disebabkan oleh bahan peledak atau bom ikan yang biasa digunakan nelayan Pasuruan. "Yang jelas, atap, jendela, dan perabot yang ada di dalam rumah itu berantakan," katanya. Sementara itu, Kapolresta Pasuruan AKBP Arie Subiyanto menjelaskan Jordan yang dirawat di RS Pasuruan itu justru ditinggalkan begitu saja oleh keluarga dan teman-temannya, padahal lukanya cukup serius, sehingga polisi akhirnya merujuk korban ke RS dr Syaiful Anwar, Malang. "Kami masih menyelidiki apa motif di balik ledakan itu, kami juga masih mengidentifikasi tersangka dalam kasus itu, karena isteri dan anak korban hingga kini tidak jelas rimbanya," katanya. Ia menambahkan di TKP juga telah ditemukan 43 buah bahan peledak jenis TNT yang berdaya ledak rendah (low explosive), ratusan detonator, dan baterai yakni kini diamankan di Mapolresta Pasuruan.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006