Dengan begitu otomatis ekonomi kerakyatan akan tumbuh efek dari geliat BBI/PDN dan BBWI.
Tanjung Selor (ANTARA) - Pemprov Kalimantan Utara (Kaltara) komitmen dan konsisten mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia/Produk Dalam Negeri (Gernas BBI/PDN) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI).

"Kaltara terus mendukung program nasional ini. Gernas BBI/PDN dan BBWI) akan diluncurkan di Tanjung Selor pada 20-23 Mei 2023 mari kita sukseskan," kata Wakil Gubernur Kaltara Yansen TP, di Tanjung Selor, Senin.

BBI/PDN dan BBWI perlu dukungan perilaku positif seluruh pemangku kepentingan mulai dari unsur pemerintahan, dunia usaha dan jasa, pelaku UMKM, masyarakat secara umum, hingga aparat keamanan.

Wakil Gubernur meyakini, gerakan nasional ini membawa dampak positif bagi kemajuan perekonomian daerah yang didukung oleh berkembangnya industri pariwisata, pada gilirannya turut andil positif bagi kesejahteraan masyarakat.

Untuk itu, kesadaran perilaku seluruh lapisan masyarakat, aparatur pemerintah, dunia usaha/jasa, dan aparat keamanan sangat dibutuhkan demi mencapai tujuan kesejahteraan tersebut.

"Mari kita ciptakan suasana aman dan nyaman ketika wisatawan-wisatawan mancanegara maupun domestik datang berkunjung ke Kaltara," ujar Yansen TP.

Seiring itu pula, pelaku industri pariwisata di Kaltara, termasuk pelaku UMKM digarap jeli, inovatif, produktif dan berkualitas agar mampu mendorong rantai sektor pariwisata daerah ini ke setingkat bahkan lebih dari kondisi kepariwisataan saat ini.

"Dengan begitu otomatis ekonomi kerakyatan akan tumbuh efek dari geliat BBI/PDN dan BBWI," ujarnya.

Kaltara adalah provinsi ke-34 di Tanah Air yang cukup menarik dinikmati berwisata. Wisata budaya, sejarah, alam, ekowisata, dan religi ada di provinsi ini.

Objek wisata yang sangat menarik adalah Taman Nasional Kayan Mentarang (TNKM).

Taman nasional merupakan kawasan konservasi yang ditetapkan pemerintah dengan kriteria tertentu untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi.

Taman nasional ini berada di dua kabupaten yakni Malinau dan Nunukan. Luas kawasan ini lebih dari 1,27 juta hektare yang menjadikannya hutan terluas di Kalimantan.

Hutan yang luas sekaligus berada pada wilayah perbatasan menjadikan TNKM bagian penting dari Heart of Borneo (HoB). Istilah ini merujuk kepada sebuah program antara Malaysia, Brunei, dan Indonesia yang secara bersama-sama berkomitmen untuk menjaga keutuhan hutan tropis di Pulau Borneo dengan prinsip konservasi dan pembangunan berkelanjutan.

Hutan tropis yang masih terjaga di TNKM merupakan rumah bagi banyak jenis flora dan fauna. Setidaknya terdapat 132 jenis anggrek, 150 mamalia, 310 jenis burung, serta berbagai jenis flora fauna lainnya. Salah satu flora fauna endemik yang unik di sana yakni banteng Kalimantan, bunga Rafflesia, dan bangat/brangat.

Lima kabupaten/kota di Kalimantan Utara yakni Bulungan, Malinau, Nunukan, Tana Tidung, dan Kota Tarakan juga punya daya tariknya masing-masing.

"Misal situs kota tua bekas peninggalan Jepang di Tarakan dan pemandangan Sungai Kayan dan Kesultanan Bulungan di Bulungan adalah daya tarik luar biasa," ujar Wakil Gubernur.

Sentra-sentra kerajinan masyarakat juga tak kalah menarik dan estetika lokalnya, akan banyak dijumpai di Kabupaten Malinau.
Baca juga: Gerakan BBI efektif dorong UMKM manfaatkan platform digital
Baca juga: Kalteng siapkan agenda strategis sukseskan Gernas BBI-BBWI

Pewarta: Muh. Arfan
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023