Konferensi ini merupakan upaya IFG dalam mendorong literasi melalui hasil kajian yang berdampak pada penyusunan kebijakan
Jakarta (ANTARA) - Konferensi Nasional Indonesia Financial Group (IFG) menyajikan 66 kajian ilmiah yang ditujukan agar bisa menjadi solusi bagi sektor asuransi dan dana pensiun.

Kajian-kajian ilmiah tersebut membahas volatilitas, ketidakpastian, kompleksitas dan ambiguitas sektor asuransi dan dana pensiun serta peluang dan inovasi digital yang bisa diterapkan.

“Konferensi ini merupakan upaya IFG dalam mendorong literasi melalui hasil kajian yang berdampak pada penyusunan kebijakan terkait sektor asuransi dan dana pensiun,” kata Direktur Utama IFG Hexana Tri Sasongko saat konferensi pers di Jakarta, Selasa.

IFG menemukan tiga tema kajian yang menggambarkan potensi sektor asuransi dan dana pensiun di Indonesia.

Pertama, eksplorasi potensi industri asuransi nasional di era pascapandemi COVID-19 dan era bonus demografi.

Baca juga: IFG akan selenggarakan konferensi nasional kembangkan asuransi

Kedua, pengaruh perusahaan teknologi asuransi atau insurtech terhadap model bisnis asuransi di Indonesia. Terakhir, kajian mengenai pentingnya peran reasuransi dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dalam penjaminan polis asuransi di Indonesia.

Selain berkontribusi dalam penyusunan kebijakan, Hexana berharap kajian-kajian ilmiah yang dihasilkan dari konferensi nasional tersebut dapat menjembatani gap literasi dan inklusi keuangan sektor asuransi di kalangan masyarakat.

Pasalnya, sambung Hexana, literasi dan inklusi keuangan menjadi tantangan terbesar dalam mendorong penetrasi produk dan layanan asuransi dan dana pensiun.

Hal itu menyebabkan kontribusi asuransi dan dana pensiun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) terbilang masih rendah. Padahal, Indonesia memiliki bonus demografi yang potensial.

Baca juga: IFG Progress perkirakan pertumbuhan ekonomi capai 4,8 persen di 2023

IFG melihat perlu adanya kolaborasi dari berbagai pihak guna mengatasi tantangan tersebut. Hal itu yang melandasi IFG memprakarsai ide-ide kajian dari masyarakat Indonesia.

Agar kajian ilmiah lebih inklusif, IFG menerima kajian ilmiah dari berbagai daerah di Indonesia.

Konferensi nasional IFG mengusung tema Menuju Masa Depan Berkelanjutan: Mengeksplor ‘Untapped Potentials’ Di Sektor Keuangan berlangsung sehari penuh pada Selasa ini.

Dalam mengumpulkan kajian ilmiah, IFG bekerja sama dengan Lembaga Penyelidikan Ekonomi & Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia.

Kajian terpilih akan dipublikasikan di beberapa jurnal Indonesia agar hasil penelitian dapat memberikan dampak yang nyata dan berkelanjutan.

Baca juga: IFG Progress proyeksikan premi asuransi jiwa tumbuh 5 persen di 2023

Baca juga: IFG Holding berangkatkan 22.200 pemudik lewat Mudik Bersama BUMN 2023


Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023