Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan (Kemendag) melakukan pemantauan stok kebutuhan bahan pokok (bapok) guna mengantisipasi musim kemarau yang diperkirakan dapat mempengaruhi pasokan.

Analis Kerja Sama Pusat Kebijakan Perdagangan (BK Perdag) Domestik Niche Evandani mengatakan, secara rutin Kemendag memantau ketersediaan bapok di pasar dan juga data yang dihimpun oleh Kementerian Pertanian.

"Kita memantau stoknya, kalau diperkirakan akan habis sampai berapa bulan ke depan, memang perlu adanya upaya mitigasi seperti apa," ujar Niche dalam diskusi BK Perdag secara daring di Jakarta, Rabu.

Niche mengatakan, salah satu komoditas yang menjadi perhatian untuk menanggulangi dampak kemarau adalah jagung. Sebab, jagung merupakan salah satu makanan pokok masyarakat Indonesia sekaligus sebagai bahan pakan ternak.

Baca juga: Satgas Pangan Polri pantau stok-harga bahan pokok usai Lebaran 2023

"Untuk jagung akan menghadapi musim kemarau, sementara juga dibutuhkan untuk bahan pakan. Kita akan melakukan rapat koordinasi bagaimana jagung di 2023 dan bagaimana mitigasinya apakah perlu ada opsi untuk penggunaan bahan baku lain selain jagung untuk pakan seperti gandum misalnya," kata Niche.

Terkait dengan impor bahan pokok seperti gula, beras, gandum dan lainnya, Niche tidak menampik bahwa Indonesia memang masih membutuhkan beberapa komoditas dari pasar internasional.

Akan tetapi, secara perlahan ketergantungan terhadap komoditas impor dapat dikurangi dengan mengoptimalkan produksi dan meningkatkan sistem logistik nasional agar distribusi merata.

"Kita harus meningkatkan produk pertanian di dalam negeri sehingga ketahanan pangan nasional akan lebih tinggi dan produk dalam negeri tercukupi," ujar Niche.

Baca juga: Sambangi Semarang, BPH Migas Pantau Stok BBM dan Gas Bumi

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023