Semarang (ANTARA) - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga mengatakan Kementerian Perdagangan siap melakukan langkah strategis seperti operasi pasar, memantau distributor hingga pedagang guna menjaga stabilitas harga barang bahan pokok (bapok) selama periode Ramadhan dan Idul Fitri.

Jerry membenarkan adanya kenaikan pada sejumlah harga barang bahan pokok seperti cabai, telur, gula, minyak goreng, bawang, daging hingga beras. Namun, Pemerintah akan terus berupaya kenaikan tersebut tidak terlalu melonjak signifikan.

"Itu yang sedang kita lakukan, hal-hal strategis seperti operasi pasar, pantau distributor, pedagangnya. Kita cek, jangan sampai harga sebelum sampai ke pedagang akhir itu mahal sekali," ujar Jerry di Semarang, Jawa Tengah, Selasa.

Menurut Jerry, naik dan turunnya harga barang bahan pokok merupakan hal yang wajar. Namun kestabilan harga di pasar harus tetap dijaga.

"Kalau ada fluktuasi harga, kita akan melakukan langkah yang efektif seperti operasi pasar supaya stok aman, harga terkendali. Naik turunnya pasti ada, tapi harus dijaga jangan sampai naiknya sampai melonjak tajam," katanya.

Jerry memastikan stok pangan untuk periode Ramadhan dan Lebaran akan selalu aman. Kementerian Perdagangan juga akan mulai rutin mengunjungi pasar-pasar mulai dari tradisional hingga ritel.

Diketahui, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan memastikan bahwa Indonesia memiliki persediaan beras cukup banyak untuk periode Ramadhan dan Idul Fitri 2024.

"Beras tidak ada masalah, berasnya banyak cuma alternatif beras Bulog," ujar Zulkifli.

Saat ini pemerintah memiliki stok sebanyak 1,4 juta ton beras. Menurut Zulkifli, jumlah tersebut akan ditambah lagi dengan masuknya beras impor sehingga total menjadi 2 juta ton beras.

Beras-beras tersebut merupakan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang digelontorkan pemerintah melalui Perum Bulog.


Baca juga: Kemendag pastikan harga bapok stabil dan inflasi terkendali

Baca juga: Mendag tegaskan Pemerintah komitmen jaga harga bahan pokok stabil

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2024