Kita melihat dan menyaksikan ada fluktuasi, tetapi ada beberapa yang stabil dan cenderung turun, di sini minyak goreng, MinyaKita
Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga mengatakan tidak semua harga barang bahan pokok mengalami kenaikan, contohnya minyak goreng rakyat atau MinyaKita.

"Kita melihat dan menyaksikan ada fluktuasi, tetapi ada beberapa yang stabil dan cenderung turun, di sini minyak goreng, MinyaKita," ujar Jerry ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan di Jakarta, Senin.

Jerry menyampaikan, harga eceran tertinggi (HET) MinyaKita berada di angka Rp14.000 per liter atau Rp15.500 per kilogram. Menurut Jerry, harga tersebut stabil di beberapa pasar.

Namun demikian, Jerry tidak membantah apabila terdapat kenaikan harga beras pada varian medium dan premium.

"Alhamdulillah, Puji Tuhan ini kita sudah dapatkan di beberapa pasar stabil dan juga yang seperti beras itu fluktuasi," katanya.

Berdasarkan Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP) pada Jumat (23/2), harga beras medium Rp15.000 per kilogram dan beras premium Rp16.500 per kilogram.

MinyaKita Rp15.400 per kilogram, telur ayam ras Rp30.600 per kilogram, cabai merah keriting Rp66.200 per kilogram, daging ayam ras Rp37.900 per kilogram, daging sapi Rp136.700 per kilogram, minyak goreng kemasan premium Rp20.600, minyak goreng curah Rp15.300 per kilogram, gula pasir Rp18.600, bawang merah Rp36.700 dan bawang putih honan Rp39.800.

Jerry mengatakan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama kementerian dan lembaga terkait lainnya akan terus memastikan ketersediaan bahan pokok tetap aman meski harganya naik turun menjelang Ramadhan 2024.

"Karena kalau ketersediaan aman pasti juga berpengaruh ke harga dan fluktuasi terjaga dengan seimbang. Yang paling penting adalah sekali lagi kita pastikan ketersediaan aman terkendali, stabil dan juga dipastikan kondusif," ucap Jerry.

Baca juga: Jatim gencarkan pasar murah di tengah fluktuasi kebutuhan pokok
Baca juga: Aprindo minta Pemerintah relaksasi HET bahan pokok

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024