Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto terinspirasi dari Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) membangun bank pangan (food bank) di Indonesia untuk membantu masyarakat yang kesulitan mendapatkan bahan pangan dan makanan bergizi.

Prabowo saat menghadiri acara silaturahmi dengan Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) dan DMDI di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis, menyampaikan food bank merupakan gagasan yang baik untuk mengatasi masalah food waste sekaligus membantu masyarakat yang membutuhkan.

“Daripada makanan-makanan banyak yang katakanlah kelebihan, ada yang mungkin kebuang atau apa, daripada begitu (lebih baik) dikumpulin di satu tempat yang disebut bank makanan (food bank) yang bisa disalurkan ke orang-orang yang lebih perlu,” kata Prabowo Subianto saat ditemui selepas acara.

Dia mengaku akan mulai membangun setidaknya satu bank makanan dalam waktu dekat. Walaupun demikian, dia belum dapat menyebut detail tempatnya di mana, begitu pun dengan kapan rencana itu diwujudkan.

“Ini gagasan luar biasa, terima kasih (Presiden DMDI) saya catat. Saya panggil staf saya, dan segera kami buka satu, kami mulai dengan satu (food bank), dan tidak usah besar-besar. Kami mulai ini, kami lihat, dan mudah-mudahan berkembang,” kata Prabowo Subianto saat memberikan sambutan dalam acara silaturahmi.

Presiden DMDI, yang juga menjabat sebagai Gubernur Melaka Tun Seri Setia Mohd Ali Mohd Rustam saat memberi sambutan pada acara halal bihalal di Istiqlal memperkenalkan gerakan membuat food bank di Malaysia dan di beberapa negara yang menjadi bagian dari keanggotaan Dunia Melayu Dunia Islam, termasuk di antaranya Indonesia.

Dalam sambutannya itu, yang disampaikan dalam Bahasa Melayu, Tun Seri Setia menyampaikan food bank menjadi salah satu kontribusi DMDI mengatasi masalah kelaparan dan membantu masyarakat yang kesulitan mendapatkan pangan bergizi.

Prabowo, setelah mendengar sambutan dari Tun Seri Setia, berpendapat food bank juga dapat dibangun secara gotong-royong terutama di daerah-daerah yang memiliki kelebihan makanan.

“Mari kita coba, siapa tahu kita bisa menggulirkan (food bank) di setiap daerah Indonesia yang memiliki kelebihan makanan,” kata Menhan RI.

Laporan Bappenas pada 2021 menunjukkan food loss dan food waste di Indonesia selama periode 2000–2019 mencapai 115 kilogram sampai dengan 184 kg per kapita per tahun. Jumlah pangan yang hilang atau terbuang itu dinilai dapat memenuhi kebutuhan pangan 61 juta—125 juta orang, atau setara dengan 29–47 persen dari total populasi di Indonesia.

Food loss merupakan makanan siap santap yang terbuang karena kualitasnya turun akibat berbagai faktor, sementara food waste merupakan makanan siap konsumsi yang terbuang karena tidak termakan.

Baca juga: Menhan: Peran desa penting perkuat sistem pertahanan dan keamanan

Baca juga: Menhan Prabowo akan bicara di forum keamanan pangan global

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2023