Washington (ANTARA) - Menteri perdagangan China akan mengunjungi Amerika Serikat minggu depan, untuk bertemu dengan menteri perdagangan dan pejabat tinggi perdagangan Washington, kata juru bicara kedutaan besar China di Washington, Liu Pengyu pada Kamis (18/5/2023).

Liu Pengyu dalam briefing daring kedutaan China dengan wartawan, menambahkan bahwa Beijing terbuka untuk komunikasi di semua tingkatan dengan Amerika Serikat, tetapi hanya atas dasar saling menghormati.

Kedutaan China kemudian mengatakan dalam pernyataan surat elektronik bahwa kedua belah pihak masih mendiskusikan rincian rencana tersebut.

Sebuah sumber yang mengetahui rencana pertemuan tersebut mengatakan bahwa Menteri Perdagangan China Wang Wentao diperkirakan akan bertemu dengan Menteri Perdagangan Gina Raimondo di Washington minggu depan, sebelum melakukan perjalanan ke Detroit untuk pertemuan para menteri perdagangan Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC).

Wang kemudian akan bertemu dengan Perwakilan Dagang AS Katherine Tai di sela-sela pertemuan itu, yang dijadwalkan pada 25-26 Mei.

Juru bicara kantor Tai dan Raimondo tidak menanggapi permintaan komentar.

Washington telah menyatakan keinginannya untuk mengadakan pertemuan tingkat tinggi dengan China dalam upaya menjaga hubungan yang semakin tegang agar tidak mengarah ke konflik.

Penasihat keamanan nasional Presiden Joe Biden, Jake Sullivan, bertemu dengan diplomat top China Wang Yi minggu lalu di Wina, dan kedua belah pihak menyadari perlunya berbuat lebih banyak menyusul insiden dugaan balon mata-mata yang merusak hubungan antara negara adidaya, kata seorang pejabat senior AS.

Biden telah berusaha untuk melakukan panggilan telepon dengan Presiden China Xi Jinping tetapi tidak ada pihak yang menawarkan pembaruan tentang prospek panggilan semacam itu, atau tentang kemungkinan penjadwalan ulang kunjungan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken ke Beijing.

Blinken menunda perjalanan Februari yang direncanakan setelah AS menembak jatuh balon China yang terbang di atas lokasi militer yang sensitif.

"Sangat penting bagi pihak AS untuk mengadopsi persepsi yang benar tentang China dan kami berharap pihak AS akan kembali ke kebijakan China yang rasional dan pragmatis agar kedua negara dapat mengembangkan diri mereka sendiri dengan lebih baik dan sejahtera bersama," kata Liu kepada wartawan.

Liu mengatakan China dan AS harus mempraktikkan apa yang telah disepakati antara Xi dan Biden pada pertemuan terakhir mereka November dan menangani dengan baik masalah-masalah sensitif seperti Taiwan, pulau yang diperintah sendiri secara demokratis yang diklaim oleh China.

AS dan Taiwan pada Kamis (18/5/2023) menyepakati pakta perdagangan awal, sebuah langkah yang kemungkinan akan membuat marah China, yang melihat keterlibatan resmi pulau itu dengan negara lain sebagai pelanggaran kedaulatannya.

"China terbuka untuk komunikasi di semua tingkatan dan kerja sama lintas bidang dengan Amerika Serikat, tetapi hanya atas dasar saling menghormati, kesetaraan, dan saling menguntungkan," kata Liu sebelum kesepakatan perdagangan itu diumumkan.

Dia menambahkan bahwa AS harus bekerja dengan China untuk "menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi interaksi di masa depan antara kedua presiden."

Beberapa kritikus pemerintah Biden, termasuk anggota parlemen dari Partai Republik, telah mempertanyakan tawaran AS ke Beijing untuk mengadakan pertemuan tingkat tinggi, dengan alasan bahwa keterlibatan selama beberapa dekade terakhir telah gagal mengubah kalkulus China pada serangkaian masalah perdagangan, keamanan, dan hak asasi manusia.

Blinken, Raimondo, dan Menteri Keuangan AS Janet Yellen semuanya telah menyatakan minatnya untuk mengunjungi China.


Baca juga: Mendag: AS tak berniat memutus hubungan ekonomi dari China
Baca juga: Data ekonomi dan pagu utang AS kerek dolar di awal sesi Asia
Baca juga: China bakal genjot besar-besaran 5G dan internet industri

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023