Hiroshima (ANTARA) - Jepang dan Inggris pada Kamis (18/5) berkomitmen untuk memperkuat kemitraan di berbagai bidang mulai dari keamanan dan perdagangan hingga teknologi, di tengah meningkatnya pengaruh China di kawasan Indo-Pasifik dan perang Rusia-Ukraina.

Kemitraan tersebut merupakan upaya kedua negara untuk mempertahankan tatanan internasional yang bebas dan terbuka.

Kesepakatan kedua negara itu dinamai "Kesepakatan Hiroshima", sesuai nama kota yang menjadi tempat Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan PM Inggris Rishi Sunak bertemu menjelang KTT G7.

Kesepakatan itu menetapkan pengerahan armada kapal induk Inggris ke kawasan Indo-Pasifik, yang menurut London akan dimulai pada 2025.

Dalam perjanjian tersebut, pemerintahan kedua negara juga menyatakan kekhawatiran serius terhadap situasi di Laut China Timur dan Laut China Selatan, di mana China telah meningkatkan klaim teritorialnya, termasuk terhadap Kepulauan Senkaku yang dikuasai Jepang.

Jepang dan Inggris juga meminta China berperilaku penuh tanggung jawab sebagai anggota komunitas internasional.

Mereka juga menyatakan penentangan keras terhadap setiap upaya sepihak dari Beijing untuk mengubah status quo secara paksa, termasuk soal Taiwan, yang dianggap China sebagai bagian dari wilayahnya.

"Kami bertekad untuk memperkuat tatanan internasional yang bebas dan terbuka berdasarkan aturan hukum," kata kedua negara dalam pernyataan bersama.

Pernyataan itu juga menyebutkan bahwa Jepang dan Inggris memiliki nilai-nilai yang sama atas kebebasan, demokrasi, supremasi hukum, hak asasi manusia, serta perdagangan yang adil dan bebas.

Mengutip perjanjian kerja sama pertahanan bilateral untuk memfasilitasi latihan militer bersama, kedua negara menyatakan akan bekerja sama untuk meningkatkan operasi gabungan antara Pasukan Bela Diri Jepang (SDF) dan Angkatan Bersenjata Inggris.

Kesepakatan itu juga menyebutkan bahwa kedua negara akan meningkatkan kegiatan bilateral ke "level lebih tinggi", yang memungkinkan SDF melindungi aset-aset militer asing.

Kishida dan Sunak juga menyepakati kerja sama untuk meningkatkan keamanan ekonomi, ketahanan rantai pasokan, mengatasi transfer teknologi secara paksa dan pencurian kekayaan intelektual, yang merujuk pada praktik-praktik perdagangan oleh Beijing yang dianggap tidak adil.

Mereka juga mengatakan akan berusaha mempertahankan keunggulan strategis, termasuk dalam teknologi baru seperti kecerdasan buatan dan komputasi kuantum, dengan terus meningkatkan kerja sama di sektor semikonduktor.

Sumber: Kyodo

Baca juga: Jepang, Prancis sepakati kerja sama erat untuk isu terkait China
Baca juga: China waspada terhadap potensi kantor NATO di Jepang

Penerjemah: Shofi Ayudiana
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023