Saya merasa kami melakukan diskusi yang produktif. Kami belum mencapai kesepakatan
Washington (ANTARA) - Pertemuan Presiden Joe Biden dan Ketua DPR Kevin McCarthy pada Senin (22/5/2023) malam tidak mencapai kesepakatan tentang cara menaikkan plafon utang Pemerintah AS sebesar 31,4 triliun dolar AS hanya dengan 10 hari sebelum kemungkinan gagal bayar yang dapat menenggelamkan ekonomi AS, tetapi berjanji untuk terus berbicara.

Presiden dari Partai Demokrat dan anggota Kongres dari Partai Republik telah berjuang untuk membuat kesepakatan, karena McCarthy menekan Gedung Putih untuk menyetujui pemotongan anggaran federal yang dianggap Biden "ekstrem", dan presiden mendorong pajak baru yang ditolak oleh Partai Republik.

"Kami menegaskan sekali lagi bahwa gagal bayar tidak dapat dilakukan dan satu-satunya cara untuk bergerak maju adalah dengan itikad baik menuju kesepakatan bipartisan," kata Biden dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan, yang disebutnya "produktif."

McCarthy mengatakan kepada wartawan setelah lebih dari satu jam pembicaraan dengan Biden bahwa negosiator "akan berkumpul, bekerja sepanjang malam" untuk mencoba menemukan titik temu.

"Saya merasa kami melakukan diskusi yang produktif. Kami belum mencapai kesepakatan," kata McCarthy. "Saya percaya kita masih bisa sampai di sana."

Dia berkata dia berharap untuk berbicara dengan Biden setiap hari. Namun dia tidak mau mempertimbangkan rencana Biden untuk memotong defisit dengan menaikkan pajak atas orang kaya dan menutup celah pajak untuk industri minyak dan farmasi. McCarthy berfokus pada pengurangan pengeluaran dalam anggaran federal 2024.

Baca juga: Yellen sebut AS sangat mungkin gagal bayar utang pada awal Juni

Demokrat dan Republik hanya memiliki 10 hari untuk mencapai kesepakatan - hingga 1 Juni - untuk meningkatkan batas pinjaman pemerintah atau memicu gagal bayar utang yang belum pernah terjadi sebelumnya yang menurut para ekonom dapat menyebabkan resesi.

Biden mengatakan sebelum pertemuan dimulai bahwa dia "optimis" mereka dapat membuat beberapa kemajuan. Kedua belah pihak membutuhkan kesepakatan bipartisan untuk "menjualnya" ke konstituen mereka, katanya, menambahkan mungkin masih ada beberapa ketidaksepakatan.

Menteri Keuangan Janet Yellen pada Senin (22/5/2023) menawarkan pengingat serius tentang betapa sedikit waktu yang tersisa, mengatakan perkiraan tanggal gagal bayar paling awal tetap 1 Juni dan bahwa "sangat mungkin" Departemen Keuangan tidak lagi dapat membayar semua kewajiban pemerintah pada awal Juni jika plafon utang tidak dinaikkan.

Perwakilan Republik Patrick Henry, yang hadir dalam pertemuan Gedung Putih, mengesampingkan kesepakatan anggaran parsial untuk menaikkan plafon utang. "Tidak ada yang akan menyetujui apa pun sampai kita memiliki kesepakatan akhir," katanya.

Dia mengatakan nada dalam pertemuan Biden adalah yang paling positif.

Setiap kesepakatan untuk menaikkan batas utang harus melewati kedua kamar Kongres, dan karena itu bergantung pada dukungan bipartisan. Partai Republik McCarthy menguasai DPR 222-213, sementara Demokrat Biden memegang Senat 51-49.

Kegagalan untuk mengangkat plafon utang akan memicu gagal bayar yang akan mengguncang pasar keuangan dan mendorong suku bunga lebih tinggi dalam segala hal mulai dari pembayaran mobil hingga kartu kredit.

Pasar AS naik pada Senin (22/5/2023) karena investor menunggu pembaruan pada negosiasi.

Butuh beberapa hari untuk memindahkan undang-undang melalui Kongres jika dan ketika Biden dan McCarthy mencapai kesepakatan. McCarthy mengatakan bahwa kesepakatan harus dicapai minggu ini untuk meloloskan Kongres dan ditandatangani menjadi undang-undang oleh Biden pada waktunya untuk menghindari gagal bayar.

Seorang pejabat Gedung Putih pada Senin (22/5/2023) mengatakan bahwa negosiator Republik minggu lalu telah mengusulkan pemotongan tambahan untuk program yang menyediakan bantuan makanan bagi orang Amerika berpenghasilan rendah, dan menekankan tidak ada kesepakatan yang dapat disahkan Kongres tanpa dukungan dari kedua belah pihak.

Baca juga: Biden dan McCarthy bahas plafon utang AS, dibayangi ketidaksepakatan

Baca juga: OJK nilai dampak utang AS tak ganggu stabilitas industri jasa keuangan

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023