Jakarta (ANTARA News) - Ternyata ada hal positif dari resesi atau krisis ekonomi, yaitu menjadi lebih bersih dan sehatnya udara.

Mihalis Vrekoussis dari Institute Siprus Nicosia, beserta para kolega, memanfaatkan tiga satelit dan satu jejaring instrumen yang berbasis di darat untuk mengukur polusi udara di Yunani, dari 2007 sampai 2011. 

Ternyata, dalam kurun waktu itu, tingkat gas beracun nitrogen dioksida (NO2) menurun drastis dengan Athena mengalami penurunan tertajam, 30 sampai 40 persen. 

Gas beracun lainnya seperti nitrogen monoksida, karbon monoksida dan sulfur dioksida juga turun drastis.

Tingkat polusi di Yunani memang sudah turun sejak 2002, namun akselarasi penurunan polusi setelah 2008 memang  mencengangkan, mencapai angka faktor 3,5, kata Vrekoussis. 

Dia mengatakan, penurunan ini berkorelasi dengan jatuhnya konsumsi BBM, aktivitas industri dan skala ekonomi Yunani. 

Tak hanya Yunani, hampir seluruh Eropa menikmati turunnya tingkat nitrogen dioksida.  Bahkan di Amerika Serikat tingkat polusi gas serupa terjadi antara 2005 - 2011, namun yang tertinggi terjadi ketika negeri ini didera resesi ekonomi.

Menurut Ronald Cohen dari Universitas California, Berkeley, setelah krisis 2008, AS dan Eropa sukses memangkas polusinya. 

"Pada sepuluh tahun lagi akan menjadi akhir dari polusi udara di AS dan Eropa. Ini kisah sukses yang luar biasa," kata Cohen seperti dikutip New Scientist.

Emisi gas rumah kaca secara global jatuh pada awal krisis keuangan global, sayang ini tak terjadi pada negara-negara sedang bertumbuh seperti China dan India sehingga turunnya emisi pada 2009 malah diikuti pembalikkan besar pada 2010 dan berlanjut pada 2011.

Penerjemah: Jafar M Sidik
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013