Singapura (ANTARA) - Dolar AS menguat di awal sesi Asia pada Rabu pagi, bertahan di dekat level tertinggi dua bulan di tengah permintaan safe-haven karena negosiasi untuk menaikkan plafon utang AS berlarut-larut tanpa resolusi dalam waktu dekat.

Menteri Keuangan Janet Yellen telah memperingatkan bahwa pemerintah federal tidak lagi memiliki cukup uang untuk membayar semua tagihannya secepat 1 Juni, meningkatkan risiko gagal bayar yang merusak.

Investor sebagian besar menghindari investasi berisiko karena putaran pembicaraan lain antara Gedung Putih dan Partai Republik untuk menaikkan batas pinjaman berakhir pada Selasa (23/5/2023) tanpa ada tanda-tanda kemajuan.

"Kemajuan kesepakatan terbukti sulit dan kegelisahan pasar meningkat," kata Harry Ottley, seorang ekonom di Commonwealth Bank of Australia (CBA), mencatat bahwa sentimen pasar sangat erat kaitannya dengan kemajuan negosiasi.

Indeks dolar, yang mengukur mata uang AS terhadap enam mata uang saingan utama, mencapai 103,51 pada jam-jam awal Asia, tepat di bawah puncak dua bulan 103,65 yang disentuh semalam. Indeks naik sekitar 2,0 persen sejauh bulan ini.

Yen datar di 138,58 per dolar, setelah menyentuh level terendah enam bulan di 138,91 semalam, sementara sterling terakhir diperdagangkan di 1,2424 dolar, naik 0,11 persen pagi ini.

Retorika hawkish dari pejabat Federal Reserve juga mendukung dolar, dengan para pedagang mengantisipasi suku bunga untuk tetap tinggi lebih lama.

Pasar memperkirakan peluang 27 persen untuk kenaikan 25 basis poin pada Juni, alat CME FedWatch menunjukkan, untuk menindaklanjuti kenaikan seperempat poin Fed awal bulan ini.

Investor akan mendapatkan lebih banyak petunjuk tentang kebijakan dari risalah pertemuan Fed pada Mei, yang akan dirilis pada Rabu waktu setempat.

"Kami menduga kasus dasar diantara pimpinan komite adalah bahwa siklus pengetatan mungkin sudah berakhir," kata Kevin Cummins, kepala ekonom di NatWest Markets.

"Retorika baru-baru ini dari beberapa pejabat tampaknya tertarik pada kenaikan tambahan, dan sentimen ini mungkin tercermin dalam nada risalah."

Kiwi naik 0,03 persen menjadi 0,6249 dolar AS menjelang keputusan suku bunga kebijakan dari bank sentral Selandia Baru (RBNZ) sekitar pukul 02.00 GMT.

"Meskipun 20 bulan memasuki siklus pengetatan, kami memperkirakan RBNZ akan memberikan kenaikan 50 basis poin lagi hari ini," kata Carol Kong, ahli strategi mata uang di CBA.

"Bahkan jika RBNZ memilih kenaikan 25 basis poin, kemungkinan akan menandakan lebih banyak pengetatan dan merevisi perkiraan suku bunganya."

Dolar Australia stabil di 0,6610 dolar AS.

Baca juga: Dolar defensif di Asia, setelah Powell "dovish", kemunduran pagu utang
Baca juga: Dolar naik di sesi Asia didorong ekspektasi kenaikan suku bunga AS
Baca juga: Dolar naik di Asia didorong optimisme kesepakatan plafon utang AS

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023