Jakarta (ANTARA) - Pameran dan konferensi industri pelapis (coating) pertama di Indonesia bertajuk “Pacific Coatings Show 2023” akan digelar 18-20 Oktober 2023 mendatang di Jakarta International Expo dan diharapkan bisa mendorong alih teknologi dalam bidang industri tersebut di Indonesia.

Pameran dan konferensi Pacific Coatings Show yang akan fokus pada topik, tren, dan inovasi terkini untuk industri pelapis di Asia Tenggara itu diselenggarakan oleh PT Pelita Promo Internusa, bekerjasama dengan Vincentz Network dan Nürnberg Messe, yang merupakan penyelenggara pameran pelapis dunia European Coatings Show.

“Di kawasan Asia Tenggara, khususnya Jakarta sudah menjadi hub ekonomi regional. Kami menilai Jakarta jadi tempat yang tepat untuk mengenalkan konsep pameran industri pelapis,” kata Senior Manajer Nürnberg Messe Thimo Holst dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.

Direktur Eksekutif European Coatings Show, Alexander Mattausch mengaku ingin membangun keterikatan jangka panjang dengan Indonesia. Untuk gelaran Oktober nanti, ia menyebut ditargetkan akan ada 60 eksibitor yang akan bergabung dan memamerkan teknologi dan tren terkini di industri pelapis.

“Target kami bukan sekadar angka, kami lebih mendorong adanya transfer pengetahuan dan teknologi, untuk memberikan informasi yang berkembang di dunia ke Indonesia. Target kami keterikatan jangka panjang di Indonesia. Semakin banyak yang kami bawa ke pameran, akan semakin baik pula nilai yang kami beri ke pasar ini,” katanya.

Ketua Divisi I Asosiasi Coating Indonesia (Ascoatindo) Yacobus Wirawan berharap akan ada teknologi baru yang akan dibawa dan dipamerkan dalam pameran dan konferensi tersebut. Menurutnya, pangsa pasar industri pelapis Indonesia masih sangat kecil dibandingkan pangsa pasar dunia.

“Pada tahun 2021, pangsa pasar coating dunia itu bisa mencapai 120 miliar dolar AS tapi di Indonesia baru 3,5-4 miliar dolar AS,” katanya.

Pasar industri pelapis juga disebutnya 60-70 persen merupakan pasar dekorasi seperti cat rumah atau bangunan sedangkan pasar untuk protective (perlindungan) seperti cat untuk infrastruktur seperti untuk industri migas atau pabrik petrokimia masih sekitar 30-40 persen.

Sementara itu, Pengurus Himpunan Kimia Indonesia (HKI) Bidang Jaringan Nasional dan Keamanan Kimia Deden Saprudin menyambut ajang pameran tersebut dan berharap teknologi yang dibawa akan dapat diadopsi oleh perguruan tinggi.

“Sehingga SDM yang diharapkan tercipta bisa lebih siap terserap untuk industri coating,” katanya.

HKI yang merupakan kumpulan akademisi dan periset di bidang kimia itu juga siap mensosialisasikan eksibisi tersebut kepada para mahasiswa dan akademisi di perguruan tinggi dan lembaga riset.

Pameran dan konferensi Pacific Coatings Show akan mengadaptasi European Coatings Show sebagai pusat industri pelapis dunia. Sejumlah pemain terkemuka di industri pelapis internasional, di antaranya Allnex, WILHELM NIEMANN, VMA Getzmann and Ystral, akan turut bergabung dalam pameran di Jakarta nanti.

Sejumlah topik yang berkaitan dengan industri pelapis, baik dari teknologi, bahan, dan pengaplikasiannya akan dibahas dalam pameran nanti. Selain itu, tren dan perkembangan pasar, peraturan-peraturan terkait, keberlanjutan, dan teknologi baru seperti water-borne coatings juga masuk pembahasan di acara pameran dan konferensi yang rencananya akan digelar setiap dua tahun itu.


Baca juga: BRIN: Teknologi "coating" perpanjang umur simpan produk hortikultura
Baca juga: Moeldoko: PEVS 2023 ajang sosialisasi kebijakan kendaraan listrik
Baca juga: Kiat sederhana rawat mobil tetap kinclong di musim hujan

 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023