Jakarta (ANTARA) - Aktivis dan akademisi Siti Musdah Mulia mengatakan perempuan berperan penting sebagai jendela akses informasi pada sebuah keluarga agar anak tidak menjadi korban informasi digital.

"Perempuan berperan penting sebagai jendela akses informasi mulai dari pola pengasuhan anak serta pengawasan penggunaan teknologi di keluarga," katanya pada acara diskusi ilmiah bertajuk Membangun Empati Lintas Batas yang diikuti secara daring di Jakarta, Jumat.
 
Musdah mengatakan rendahnya literasi digital perempuan, khususnya ibu dapat mengakibatkan anak kecanduan gawai dan menjelajah berbagai informasi yang tidak layak, seperti kekerasan, pornografi, dan ideologi radikal
 
Ia mengatakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) pada 2020 menyebutkan kemampuan akses perempuan terhadap internet masih rendah sebesar 48,7 persen, sedangkan laki-laki mencapai 51,3 persen.
 
"Rendahnya literasi digital perempuan, khususnya ibu dapat mengakibatkan anak kecanduan gawai dan menjelajah berbagai informasi yang tidak layak, seperti kekerasan, pornografi dan ideologi radikal," ujarnya.

Baca juga: Hetifah: perempuan perlu miliki literasi digital cegah kejahatan

Baca juga: Perempuan perlu miliki resiliensi digital agar terhindar dari KBGO

 
Belum lagi, sambungnya, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebutkan pada 2017-2019 pengaduan kasus pornografi dan kejahatan daring terhadap anak meningkat hingga mencapai angka 1.940 kasus.
 
Dia menyebutkan kemajuan teknologi informasi menuntut pengguna untuk memiliki kemampuan literasi digital supaya mampu menyaring hoaks, membedakan informasi yang benar atau tidak, dan bagaimana membuat konten yg bermakna.
 
"Kecakapan ini bukan hanya diartikan sebagai keterampilan dalam hal teknis namun juga tidak pasif dalam menerima informasi," tegas wanita yang memperoleh Penghargaan Wanita Pemberani Internasional oleh Pemerintah Amerika Serikat pada 2007 silam itu.
 
Ia juga menegaskan kecakapan literasi digital juga berarti seseorang mampu membuat konten dan menggunakan perangkat digital, serta tidak mudah terpancing emosi sebelum memahami maksud berita
 
"Apalagi menyebarkan berita tertentu sebelum verifikasi keaslian dan keakuratannya," demikian Siti Musdah Mulia.

Baca juga: Literasi digital buat perempuan penting guna hindari kejahatan

Baca juga: Menkeu sebut akses perempuan terhadap jasa keuangan perlu ditingkatkan

 
 

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023