Tokyo (ANTARA) - Warna-warni foto bernuansa pastel hasil jepretan komunitas Instagram "Accidentally Wes Anderson" (AWA) menghiasi dinding-dinding pameran yang digelar di Tokyo pada 5 April-26 Mei 2023.

Pameran itu menjadi magnet bagi wisatawan penggemar film karya sutradara Wes Anderson dan juga bagi mereka yang penasaran dengan foto-foto ala Wes Anderson, yang sempat viral beberapa minggu belakangan di jagad maya.

Salah satu dari mereka adalah Ryu, wisatawan asal China, yang sengaja berkunjung ke pameran di Warehouse Terrada G Building, Shinagawa, itu.

“Itu cukup terkenal dan karena saya sudah menonton film-filmnya, saya tertarik dan datang ke sini,” ujarnya saat ditemui di Tokyo, Jumat.

Dia mengaku terkesan dengan berbagai foto yang dipamerkan, seperti yang marak di Instagram.

Terlebih, lanjut Ryu, foto-foto itu bukan karya sang sutradara melainkan para anggota komunitas di Instagram yang pengikutnya saat ini mencapai 1,7 juta.

“Saya tidak tahu harus berkata apa tentang kesan saya karena foto-foto itu bukan karya sutradara (Wes Anderson). Saya kurang begitu menyukai Instagram, tapi saya suka film-filmnya,” katanya.

Komunitas AWA membuat karya foto yang menampilkan lanskap atau menggambarkan dunia seperti di film-film karya Wes Anderson.

Foto-foto tersebut telah dibukukan dan menjadi bestseller di Amerika Serikat.

Ciri khas foto-foto tersebut adalah palet warna pastel, komposisi yang simetris dan kadang penempatan yang tidak lazim, seperti pada film-film West Andersen "The Grand Budapest Hotel", "The Life Aquatic with Steve Zissou", "Moonrise Kingdom", dan lainnya.

Lebih dari 300 foto dari berbagai benua dipamerkan, mulai dari Asia, Eropa, Amerika, Afrika, Australia hingga Antartika.

Foto yang diambil di Indonesia dalam pameran foto "Accidentally Wes Anderson" di Tokyo, Jepang. (ANTARA/Juwita Trisna Rahayu)
Tidak ketinggalan, foto yang diambil di Indonesia juga eksis, yakni foto abdi dalem tengah berjaga di Kesultanan Surakarta, Solo, Jawa Tengah.

Pengunjung diajak bertualang di 13 ruangan dengan tema dan palet warna berbeda, seolah berada di dunia fantasi film-film Wes Anderson.

Dalam pameran itu juga ditampilkan kutipan sang sutradara tentang foto-foto yang dipamerkan.

“Foto-foto dalam buku ini diambil oleh orang-orang yang belum pernah saya temui, tempat dan hal-hal yang hampir tanpa terkecuali belum pernah saya lihat, tetapi saya harus katakan, saya tertarik. Sekarang saya mengerti apa itu ketidaksengajaan (accidentally) menjadi saya,” katanya.

Dalam kutipan itu, Wes Anderson juga menyampaikan harapan terbaik dan rasa terima kasih kepada komunitas itu karena telah menciptakan dan membagikan pengalaman yang menakjubkan.

Selain menikmati karya-karya foto ala Wes Anderson, pengunjung juga bisa membuat boarding pass pribadi sesuai destinasi pilihan, yakni lokasi di mana foto-foto itu diambil dan dihiasi dengan warna-warna pastel.

Ada pula gerai yang menjajakan berbagai suvenir bertemakan film Wes Anderson, seperti buku, pakaian, tas dan sebagainya.

Pameran foto komunitas AWA pertama kali digelar di Seoul, Korea Selatan, pada tahun lalu.

Baca juga: KBRI Tokyo pastikan tidak ada WNI dideportasi terkait Shinkansen
Baca juga: Istri mendiang mantan PM Jepang Shinzo Abe terima lukisan dari SBY


Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023