Yogyakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyelenggarakan Karnaval Merdeka Belajar di kawasan Titik Nol Kilometer, Kota Yogyakarta, Minggu malam, sebagai kegiatan pembuka dari rangkaian puncak perayaan Hari Pendidikan Nasional 2023.

"Semangat semarak kegiatan ini diharapkan mampu menginspirasi dan memantik seluruh unsur masyarakat untuk mengembangkan kemerdekaan belajar yang bermuara pada bentuk kreativitas cipta karya," kata Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim di Yogyakarta, Minggu.

Karnaval Merdeka Belajar mengusung filosofi trilogi pendidikan Ki Hadjar Dewantara yaitu "Handaya Karsa Hambangun Tuladha" yang mengusung makna momentum kebersamaan di ruang publik.

"Saya berharap, keteladanan filosofi Ki Hadjar Dewantara menginspirasi generasi selanjutnya guna memperkokoh barisan manusia berkualitas di masa mendatang," kata dia.

Karnaval Merdeka Belajar untuk menumbuhkan talenta potensial lewat pengalaman artistik bersama sekaligus wahana edukatif bagi masyarakat. Hal tersebut sesuai dengan tema Hardiknas 2023, "Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar".

Baca juga: Anggota DPR: Kesejahteraan guru berkorelasi dengan kualitas pendidikan

Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid mengatakan kreativitas budaya dirasakan mempunyai andil terhadap terwujudnya Merdeka Belajar yang diinisiasi pemerintah saat ini.

Ia menjabarkan dari budaya akan lahir bakat, minat, dan potensi dari setiap orang yang hal tersebut berkaitan dengan sasaran Merdeka Belajar.

"Budaya turut membentuk profil Pelajar Pancasila. Pada budaya ada semangat kebersamaan atau gotong royong yang ingin diciptakan dari pelajar Indonesia melalui berbagai kebijakan Merdeka Belajar," demikian Hilmar Farid.

Salah satu seniman yang terlibat dalam karnaval tersebut, Ignatia Nilu, mengatakan seniman harus memiliki kesadaran bahwa berkarya dalam pendidikan bakal berdampak baik untuk publik.

"Karnaval Merdeka Belajar 2023 ini adalah sebuah refleksi, sebab di luar juga banyak seniman yang mendedikasikan karyanya untuk edukasi publik," katanya.

Karnaval Merdeka Belajar dimulai dari Museum Benteng Vrederburg, salah satu cagar budaya yang dikelola Kemendikbudristek.

Karnaval kemudian mengarah ke Titik Nol Kilometer Kota Yogyakarta sebagai wajah silang budaya Nusantara dan lahirnya kota pendidikan pertama Indonesia.

Kegiatan ini melibatkan 500 peserta yang terdiri atas pelajar, masyarakat, dan pelaku seni budaya yang berasal dari sanggar maupun asrama mahasiswa yang disebut barisan Indonesia Belajar.

Baca juga: Nadiem: Platform Rapor Pendidikan bantu 284 ribu satuan pendidikan
Baca juga: Mendikbudristek: Beasiswa Pendidikan Indonesia dukung capai cita-cita

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023