Jakarta (ANTARA) -
Perusahaan kesehatan konsumen dan produsen Haleon melalui Panadol, dan platform kesehatan digital Halodoc, memperluas jangkauan layanan Panadol Klinik Cekatan dengan berfokus pada masyarakat yang terkena dampak bencana alam seperti gempa Cianjur pada November 2022.
 
Program ini dilanjutkan untuk menjangkau lebih banyak masyarakat dengan keterbatasan mobilitas dan akses ke konsultasi medis dan pengobatan.
 
General Manager Haleon Indonesia, Dhanica Mae Tiu mengatakan Haleon, berkomitmen mengatasi hambatan yang menghalangi masyarakat dari kesehatan sehari-hari yang lebih baik.
 
"Melalui upaya berkelanjutan dan terpadu dengan Halodoc, kami selalu berusaha dalam menghadirkan akses ke layanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas tinggi serta memberdayakan masyarakat melalui edukasi tentang perawatan diri," ucapnya dalam konferensi pers Panadol Klinik Cekatan di Jakarta, Senin.

Baca juga: Klinik mobil Panadol jangkau lebih dari 4.000 orang di Purworejo
 
Ia mengatakan layanan kesehatan yang diberikan kali ini adalah menggunakan teknologi Telepon Panadol Cekatan, unit telemedicine pertama yang menghubungkan masyarakat perdesaan dengan tenaga kesehatan menggunakan teknologi.
 
Teknologi ini untuk menghadirkan solusi konsultasi jarak jauh bagi masyarakat perdesaan serta masyarakat yang secara langsung terkena dampak gempa.
 
Panadol Klinik Cekatan merepresentasikan keselarasan misi antara Haleon dan Halodoc, yakni memastikan akses kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat Indonesia.
 
Chief of Medical Halodoc dr. Irwan Heriyanto, MARS mengatakan dengan keahlian dan kapabilitas dari kedua belah pihak, program ini fokus untuk melayani individu dan komunitas yang membutuhkan bantuan agar dapat meningkatkan kesehatan mereka guna mencegah penyakit yang lebih parah.
 
"Kehadiran layanan Telepon Cekatan menjadi terobosan selangkah lebih maju dalam penyederhanaan akses kesehatan melalui pemanfaatan teknologi. Kami optimis bahwa kemitraan ini dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan kesehatan masyarakat secara umum, terutama bagi masyarakat yang terdampak bencana dan menghadapi risiko paparan penyakit yang lebih tinggi," kata Irwan.
 
Telepon Panadol Cekatan dirancang untuk memungkinkan konsultasi medis serta pemeriksaan esensial di sejumlah organ tubuh. Sementara itu, tim medis yang ikut mendampingi akan membantu pasien dalam menggunakan Telepon Panadol Cekatan dan mendistribusikan obat-obatan dasar.

Baca juga: Lifebouy dan Halodoc berikan konsultasi dokter gratis hingga 2023
 
Unit Telepon Panadol Cekatan memungkinkan konsultasi yang lebih personal dan andal melalui layar video untuk interaksi tatap muka, serta sensor yang dapat mengukur metrik seperti detak jantung, tekanan darah, suhu tubuh, dan kadar oksigen.
 
Unit ini akan digunakan sebagai program inisiasi dalam rangka uji coba dan studi guna melakukan perbaikan dan penyesuaian untuk tahap selanjutnya berdasarkan pembelajaran yang diperoleh di lapangan.
 
Chief of the Digital Transformation Office, Kementerian Kesehatan, Setiaji mengatakan digitalisasi adalah salah satu kunci untuk menjadikan layanan kesehatan lebih inklusif.
 
"Program Panadol Klinik Cekatan dan Telepon Panadol Cekatan oleh Haleon dan Halodoc adalah contoh nyata bagaimana kita dapat berpartisipasi dalam mempercepat akses kesehatan di seluruh negeri dan membuat perawatan serta edukasi kesehatan menjadi lebih mudah diakses oleh lebih banyak orang," katanya.
 
Program Panadol Klinik Cekatan yang dilengkapi oleh Telepon Panadol Cekatan akan berlangsung selama delapan minggu di daerah terdampak bencana. Program ini menjangkau 10.000 orang di 16 desa di Kecamatan Cugenang dengan menyediakan tindakan preventif dan kuratif melalui konsultasi medis, resep pengobatan, dan pemberian obat.
 
Hingga saat ini, program Panadol Klinik Cekatan telah berhasil memberikan lebih dari 7.000 konsultasi gratis, menghubungkan masyarakat dengan para ahli kesehatan untuk mendiagnosis kondisi kesehatan mereka, termasuk yang menderita sakit kepala, nyeri sendi dan otot, serta kondisi seperti hipertensi, anoreksia, dan asma, yang dapat mengancam nyawa jika pengobatan tertunda.
 
Seiring berlanjutnya kemitraan, upaya untuk memperluas jangkauan lebih jauh tengah direncanakan guna perluasan cakupan layanan klinik keliling ke daerah perdesaan lainnya dan membantu menjembatani kesenjangan akses bagi lebih banyak orang di seluruh Indonesia.

Baca juga: Ekosistem telehealth terintegrasi mempermudah akses kesehatan

Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023