Mudah-mudahan Pemerintah Kabupaten Bogor segera bisa membenahi pasarnya.
Kabupaten Bogor (ANTARA) - Anggota DPR RI Dedi Mulyadi menyoroti penataan Pasar Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang dinilai kerap menyebabkan kemacetan di kawasan wisata Jalur Puncak.

"Mudah-mudahan Pemerintah Kabupaten Bogor segera bisa membenahi pasarnya. Intinya kalau pasar itu cuma satu, kan tinggal kedisiplinan saja sebenarnya," kata Dedi yang merupakan Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, usai menyerap aspirasi manajemen Taman Safari Indonesia (TSI), di Cisarua, Bogor, Senin.

Menurutnya, daerah yang memiliki permasalahan mengenai penataan pasar bukan hanya Kabupaten Bogor, melainkan juga terjadi di sejumlah daerah lainnya di Provinsi Jawa Barat.

"Problem di kita ini saya keliling Jawa Barat dan di mana pun, problemnya cuma satu. Misalnya di Sukabumi, kalau pasarnya ditertibkan yang parkir misalnya ada petugas yang mengatur setiap hari, tidak macet juga, pasarnya benahi," ujarnya lagi.

Dedi tak menampik bahwa wisatawan di kawasan Puncak kerap mengeluh lebih banyak menghabiskan waktu di jalan daripada di tempat wisata itu sendiri.

"Karena capeknya ke Taman Safari, capeknya adalah itu di jalannya, bukan berkunjungnya," kata Dedi pula.

Direktur TSI Jansen Manansang menyebutkan bahwa ada satu titik lainnya penyebab kemacetan selain Pasar Cisarua, yaitu di kawasan Megamendung.

"Saya minta tolong, masyarakat susah kalau datang ke sini membuang energi dan semuanya. Kalau bisa ditertibkan kalau bisa di pasarnya saja sama di Megamendung, dua poin itu bisa lancar," kata Jansen.

Ia mengaku mendukung sejumlah wacana yang digulirkan oleh pemerintah untuk mengatasi kemacetan Jalur Puncak, salah satunya yaitu membangun fasilitas kereta gantung atau cable car.

"Ini kan Taman Safari ini berbatasan dengan Gunung Gede Pangrango kenapa nggak manfaatkan sana? Coba pengunjung kasih lihat dari sana (Gede Pangrango) melihat ke sini pakai cable car ini kan menarik," kata Jansen.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bogor Iwan Setiawan meminta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI membangun jalan terowongan bawah tanah atau underpass di Puncak, tepatnya di dekat Pasar Cisarua.

Menurutnya, permukaan tanah di Kawasan Puncak tidak memungkinkan untuk dibuat jalan layang atau flyover, sehingga yang memungkinkan untuk memecah kepadatan kendaraan adalah membangun underpass.

"Itu (underpass) kajiannya memungkinkan, kalau flyover tidak. Untuk mengurai kemacetan di Pasar Cisarua, mudah-mudahan Pak Kadishub akan menindaklanjuti," ujarnya pula.

Iwan menjelaskan bahwa persimpangan jalan di depan Pasar Cisarua kerap menjadi biang kerok kemacetan di kedua arah.

Maka, kata dia, underpass dapat difungsikan agar lintasan kendaraan dari Pasar Cisarua menuju Desa Cisarua maupun sebaliknya, tidak mengganggu jalur utama Puncak.
Baca juga: Atasi macet di kawasan Puncak Bogor, Kemenhub kaji kereta gantung
Baca juga: Kapolres Bogor sebut macet Puncak berkah untuk pedagang

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023