Anak muda sekarang sudah jarang dan malas menggunakannya
Baturaja (ANTARA) - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan menggandeng Balai Bahasa provinsi setempat untuk melestarikan bahasa daerah agar tidak punah seiring dengan kemajuan zaman.
 

Kepala Dinas Pendidikan OKU Topan Indra Fauzi di Baturaja, Senin mengatakan kerja sama dengan Balai Bahasa Sumsel ini dalam bentuk kegiatan pelatihan bagi guru untuk merevitalisasi bahasa khas daerah setempat.
 

Kegiatan pelatihan revitalisasi bahasa daerah yang diselenggarakan pada 29-30 Mei 2023 tersebut diikuti sebanyak 45 orang guru utama tingkat Sekolah Dasar (SD) dan jenjang SMP.
 

Dia menjelaskan, pelatihan ini merupakan sebagai wujud dukungan Pemkab OKU pada program Merdeka Belajar dari pemerintah pusat.
 

Adapun pelatihan Bahasa Ogan khas Kabupaten OKU menjadi bahasa pilihan yang diharapkan dapat membuat para peserta kalangan guru dari berbagai SD dan SMP bisa menularkan kepada guru-guru lainnya yang ada di wilayah itu.

Baca juga: Balai Bahasa revitalisasi enam bahasa daerah Sumsel

Baca juga: Butuh intervensi, Sumsel alami penurunan vitalitas bahasa asli daerah


Topan berharap agar para peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik sehingga materi yang disampaikan bisa diteruskan ke para siswa agar bisa mengenal bahasa daerah di tengah kemajuan teknologi.

"Dengan adanya kegiatan ini diharapkan gairah anak muda menggunakan bahasa daerah kembali meningkat," harapnya.

Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumatra Selatan Umar Solikhan melalui Tim Revitalisasi Bahasa Daerah Karyono memaparkan bahwa revitalisasi bahasa daerah dilaksanakan di seluruh Indonesia agar tidak punah di tengah kemajuan teknologi dan zaman. Untuk Kabupaten OKU sendiri, kata dia, terdapat dua bahasa daerah yang direvitalisasi yaitu Bahasa Ogan dan Komering.
 

"Pelatihan ini dilaksanakan mengingat bahasa daerah saat ini sudah terkikis dimana anak-anak muda sekarang sudah jarang dan malas menggunakannya,” ungkapnya.
 

Oleh sebab itu, lanjut dia, pihaknya tidak hanya memberikan pelatihan, namun juga akan ada apresiasi kepada anak-anak yang melestarikan bahasa daerah tersebut.
 

"Saat akhir tahun pelajaran akan ada semacam apresiasi atau penampilan dari masing-masing sekolah seperti pidato dan menulis cerita pendek menggunakan bahasa daerah," ujarnya.

Baca juga: Kemendikbudristek dorong pemeliharaan bahasa daerah Sumsel
 

Pewarta: Edo Purmana
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023