Jenewa (ANTARA) - Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) dan Program Pangan Dunia (WFP) melaporkan pada Senin mengenai ancaman kerawanan pangan akut di 22 negara. Kelaparan diperkirakan akan memburuk di 18 "titik" termasuk Sudan yang sedang dilanda konflik,

Sudan, Burkina Faso, Haiti dan Mali tingkat kewaspadaan mereka meningkat menjadi tertinggi, menyusul Afghanistan, Nigeria, Sudan Selatan dan Yaman, menurut laporan itu.

"Tidak hanya lebih banyak orang di lebih banyak tempat di seluruh dunia dilanda kelaparan, tetapi tingkat keparahan kelaparan yang mereka hadapi lebih buruk dari sebelumnya, kata Direktur Eksekutif WFP Cindy McCain.

Laporan itu juga menyebutkan resiko tambahan yang ditimbulkan seperti El Nino -- fenomena iklim yang terjadi secara alami yang memilik efek pemanasan pada suhu permukaan laut di Pasifik tengah dan timur -- juga menimbulkan kekhawatiran cuaca ekstrim di negara-negara rentan.

Laporan itu juga mendesak tindakan kemanusiaan segera untuk menyelamatkan nyawa dan mata pencaharian untuk mencegah kelaparan dan kematian.

"Bisnis pada umumnya tidak lagi menjadi pilihan dalam aspek resiko hari ini jika kita ingin meraih ketahanan pangan global bagi semuanya, memastikan tidak ada satupun yang tertinggal," kata Direktur Jenderal FAO Dongyu Qu.

Ia menekankan perlunya intervensi segera pada sektor pertanian "untuk menarik orang-orang dari jurang kelaparan, membantu mereka membangun kembali kehidupan, dan menyediakan solusi jangka panjang untuk mengatasi akar penyebab kerawanan pangan."

Sumber: Anadolu
Baca juga: FAO: G20 harus galang solidaritas bagi negara rentan kelaparan
Baca juga: Satu Miliar Penduduk Dunia Kelaparan
Baca juga: Naiknya kelaparan dunia beri sinyal pentingnya hentikan konflik global

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023