Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah menegaskan bahwa Peringatan Hari Lahir Pancasila setiap 1 Juni merupakan kebijakan lintas rezim yang tidak hanya diperingati semasa Pemerintahan Presiden RI Joko Widodo.

Menurut Basarah dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Kamis, catatan sejarah menunjukkan bahwa kebijakan itu sudah dilakukan di masa pemerintahan Presiden Pertama RI Soekarno, tepatnya sejak tahun 1964.

"Perpustakaan Nasional RI menyimpan data berita penerbitan Surat Keputusan Menteri Agama melalui Menteri Koordinator Kesejahteraan atas persetujuan Presiden Soekarno pada 1 Juni 1964 untuk menetapkan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila dan hari libur nasional," katanya.

Basarah menyatakan bahwa Hari Lahir Pancasila diperingati setiap 1 Juni pada 1964-1968, di mana Presiden Soekarno maupun Presiden Soeharto menyampaikan pidato kenegaraan dalam prosesi peringatan.

Selain itu, katanya, para pendiri bangsa termasuk mantan anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) menyampaikan pidato untuk memberi kesaksian tentang kelahiran Pancasila.

Baca juga: Presiden jadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila

Baca juga: Ketua DPR ingatkan pentingnya aktualisasi Pancasila pada generasi muda
Basarah mencontohkan kesaksian mantan Wakil Ketua BPUPK RP Soeroso dalam Peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 1964 yang menyebut Pancasila lahir pada 1 Juni 1945 melalui pidato Bung Karno.

Akan tetapi, peringatan Hari Lahir Pancasila resmi dihapuskan oleh Orde Baru sejak 1970 menyusul klaim ditemukannya data sejarah bahwa Muhammad Yamin dan Soepomo sudah terlebih dahulu mengusulkan Pancasila di Sidang BPUPK pada 29 Mei dan 31 Mei 1945.

Data itu membuat Bung Karno dinilai bukan satu-satunya tokoh pengusul Pancasila dan 1 Juni tak lagi dianggap Hari Kelahiran Pancasila.

"Padahal baik melalui kesaksian pelaku, sejarah seperti Bung Hatta, Panitia Lima, maupun oleh kalangan intelektual dan sejarawan dinyatakan bahwa Yamin dan Soepomo tidak mengusulkan Pancasila. Hanya Bung Karno yang mengusulkan Pancasila di Sidang BPUPK," kata Basarah.

Bahkan Yamin sendiri pernah menyampaikan kesaksian serupa pada 1958 bahwa Pancasila lahir pada 1 Juni 1945 lewat Pidato Bung Karno.

"Muhammad Yamin menyampaikan pidato dan memberikan kesaksian bahwa tanggal 1 Juni 1945 adalah hari di mana pertama kali ajaran Pancasila disampaikan oleh Bung Karno, bukan melalui pidatonya pada 29 Mei 1945," kata Basarah.

Basarah menjelaskan bahwa reformasi mengamanatkan penguatan Pancasila termasuk pelurusan sejarah kelahiran Pancasila yang sudah dilakukan oleh MPR RI.

Hasilnya fraksi-fraksi MPR menyepakati bahwa pembentukan Pancasila terjadi dalam fase kelahiran pada 1 Juni 1945, fase perumusan pada 22 Juni 1945, dan fase finalisasi pada 18 Agustus 1945.

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023