Jakarta (ANTARA) -
​​​​​Ketua Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis (LKKS) Pimpinan Pusat Muhammadiyah Fajar Riza Ul Haq mengingatkan di tengah momentum peringatan Hari Lahir Pancasila, segenap elemen bangsa perlu memastikan Pancasila tetap menjadi pedoman dalam penyelenggaraan negara.

"Tugas kita semua adalah untuk memastikan Pancasila menjadi ideologi yang bekerja dengan terus dan tetap menjadi pedoman penyelenggaraan negara, baik melalui kepemimpinan nasional, penyelenggaraan fungsi legislasi, fungsi yudikatif dalam memutus berbagai perkara, ataupun terkait dengan tata laku para penyelenggara negara," kata Fajar dalam keterangannya menanggapi peringatan Hari Lahir Pancasila di Jakarta, Kamis.

Menurutnya, seluruh pihak perlu memastikan Pancasila tetap menjadi pedoman bernegara salah satunya karena pada saat ini, sebagaimana dimuat dari hasil riset Setara Institute tahun 2023, ditemukan sebanyak 83,3 persen responden menilai Pancasila bukan ideologi permanen.

"Itu adalah kritik bagi semua pihak bahwa oleh sebagian besar anak muda usia SMA/SMK/MA, Pancasila belum menunjukkan kinerjanya yang konkret bagi kehidupan bangsa. Sekali pun bukan kehendak mengganti Pancasila, opini mayoritas bahwa Pancasila bukan ideologi permanen adalah ancaman yang sangat serius bagi bangsa," ujarnya.

Baca juga: Wakil Ketua MPR ajak kokohkan kembali pengamalan nilai-nilai Pancasila

Fajar menyampaikan Pancasila sejatinya bukan merupakan alat penyeragaman yang mengikis kemajemukan bangsa Indonesia. Pancasila juga bukan instrumen penundukan bagi pihak-pihak yang tidak sejalan dengan aspirasi negara.

Mengenai hal tersebut, ia mengatakan Muhammadiyah melalui berbagai pranata sosial keagamaan, majelis-majelis organisasi yang dimiliki, sekolah, universitas, bahkan rumah sakit akan terus menjadi bagian dari solusi dan kontribusi dalam memastikan ideologi negara bekerja, dirasakan oleh warga, serta menjadi alat pemberdaya dan pembela warga negara untuk mencapai tujuan nasional.

"Tujuan nasional itu adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial," jelas Fajar.

Baca juga: Anggota DPR: Pancasila harus menjadi aksi untuk persatuan dan kesatuan

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2023