Jakarta (ANTARA) - Kombinasi kebijakan moneter yang lebih ketat dan kondisi sticky inflation akan terus menekan stabilitas keuangan di zona euro, kata Bank Sentral Eropa (ECB) dalam laporan yang diterbitkan di Frankfurt, Jerman, pada Rabu (31/5).

Laporan Tinjauan Stabilitas Keuangan, yang dirilis bank tersebut sebanyak dua kali dalam setahun, menunjukkan bahwa pasar keuangan "masih rentan terhadap pertumbuhan yang kurang menguntungkan dan dampak inflasi."

Menurut laporan tersebut, bank-bank di zona euro, yang basisnya "solid", terbukti tangguh di tengah krisis sektor perbankan di Amerika Serikat (AS).

Namun, ECB menyatakan bahwa peristiwa seperti krisis perbankan AS tersebut "dapat mengarah pada penilaian ulang terhadap profitabilitas dan prospek likuiditas untuk bank-bank zona euro" seiring semakin meningkatnya suku bunga.

Laporan itu juga memperingatkan potensi yang lebih tinggi untuk "penyesuaian yang tidak teratur di pasar keuangan" saat biaya pinjaman melonjak.
 
   Prospek bisnis perusahaan di zona euro dibayangi oleh kenaikan biaya.  


Sementara itu, prospek bisnis perusahaan di zona euro ikut dibayangi oleh kenaikan biaya. Angka kebangkrutan di mayoritas ekonomi zona euro besar tetap rendah tetapi mulai meningkat.

"Kerentanan perusahaan mungkin lebih tinggi dari yang ditunjukkan angka keseluruhan," sebut laporan itu.

Kondisi keuangan yang lebih ketat telah menurunkan laju pertumbuhan tahunan pinjaman kepada rumah tangga, yang melambat menjadi 2,8 persen pada Maret 2023.

Rata-rata suku bunga pinjaman untuk pembelian rumah di zona euro naik tajam menjadi 3,4 persen pada Maret. Seiring suku bunga yang lebih tinggi mengurangi keterjangkauan hipotek, pasar properti hunian di beberapa negara zona euro mendingin secara signifikan pada paruh kedua (H2) 2022 dan tren tersebut akan berlanjut pada 2023.

"Baik originasi pinjaman hipotek dan harga rumah telah melambat secara signifikan di tengah peningkatan suku bunga," kata ECB. 
 
Angka kebangkrutan di mayoritas ekonomi zona euro besar tetap rendah tetapi mulai meningkat.

 

Pewarta: Xinhua
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2023