Kebudayaan, pentas seni, dan budayawan harus langgeng di Istana karena kebudayaan adalah panglima pembangunan.
Jakarta (ANTARA) - Komunitas pegiat seni dan budaya se-Malang Raya mendukung Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) untuk menjadi bakal calon presiden (capres) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Untuk itu, ratusan pegiat seni budaya se-Malang Raya berkumpul mengadakan pertunjukan seni di Area Taman Merjosari, Kota Malang, Jumat.
 
Koordinator pertunjukan seni sekaligus perwakilan komunitas seni budaya Malang Raya, Trio Sukamto, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan inisiatif dari pegiat seni dan budaya Malang Raya.
 
"Seni dan budaya Indonesia menjadi kekuatan yang harus kita lestarikan bersama-sama. Budaya adalah identitas kita sebagai warga yang lahir di tengah budaya. Jangan sampai identitas bangsa dianaktirikan di Bumi Nusantara ini," ujar Trio dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, Dalang wayang kulit itu menyampaikan bahwa satu-satunya tokoh dan pemimpin visioner yang peduli kepada nasib kebudayaan nusantara adalah Cak Imin.
 
Pasalnya, Cak Imin adalah orang pertama yang menginisiasi kebudayaan sebagai panglima pembangunan bangsa. Cak Imin, kata Trio, menginginkan agar kebudayaan dijadikan sebagai panglima dalam pembangunan bangsa ke depan.
 
"Ide Gus Muhaimin ini wajib kami kawal karena ini menyentuh semua aspek, baik seni, tradisi, maupun ekonomi semua ada di budaya," katanya.
 
Trio menjelaskan bahwa reformasi harus ada panglimanya. Sementara itu, panglima yang paling pas dan tepat adalah kebudayaan.
 
"Kebudayaan, pentas seni, dan budayawan harus langgeng di Istana karena kebudayaan adalah panglima pembangunan," tutur Trio.
 
Ia yakin budaya bisa menyentuh segala lini kehidupan. Bangsa yang berkarakter adalah bangsa yang menghargai, menjaga, merawat, dan melestarikan budaya.

"Kalau mau punya arah, budaya harus jadi panglima karena semua sendi kehidupan ujung-ujungnya budaya yang bisa menguatkan, mengokohkan, dan mempersatukan," imbuhnya.
 
Selan itu, Trio menegaskan bahwa budaya satu-satunya alat pemersatu bangsa. Budaya adalah pencegah terjadinya konflik, kekerasan, dan perpecahan.
 
"Kami percaya komitmen Gus Muhaimin untuk menjadikan kebudayaan sebagai panglima pembangunan bukan hanya isapan jempol semata," ujarnya.

Ia mengatakan bahwa gagasan Cak Imin terkait dengan seni sebagai jalan membumikan Pancasila harus terus didukung. Hal ini dengan memberdayakan budayawan lokal.
 
"Era saat ini, era kecanggihan teknologi. Media sosial jangan sampai merusak kebudayaan kita," ucapnya.
 
Dalam kesempatan tersebut, pegiat seni budaya se-Malang Raya yang terdiri atas pegiat seni reog, seni karawitan/gamelan, seni bantengan, dalang, seni tari, seni jaranan, dan komunitas sinden ini melakukan deklarasi.
 
"Kami yang terdiri atas berbagai macam komunitas seni dan budaya, sengaja berkumpul di sini yang terdiri atas pengurus cabang hingga kecamatan dan desa-desa untuk meminta Gus Imin maju jadi presiden pada tahubn 2024, dan kami akan siap untuk mendukung dan menyukseskannya," tegasnya.

Baca juga: Muhaimin serukan aplikasi nilai Pancasila dalam kehidupan sosial
Baca juga: Cak Imin minta kader PKB bantu siswa SD yang terpaksa pindah ke SLB


Adapun berikut isi dari deklarasinya:
 
1. Mendukung Cak Imin terus mengawal ide-ide kebudayaan sebagai panglima pembangunan bangsa
 
2. Mendorong Cak Imin untuk bekerja secara maksimal bersama para pegiat seni dan budaya se-Malang Raya
 
3. Mendukung Cak Imin memberikan jaminan kesejahteraan kepada para seniman dan budayawan seluruh Indonesia
 
4. Mendorong dan Mendukung Cak Imin maju dalam Pilpres 2024.
 
5. Mendukung Cak Imin menjadi Presiden 2024
 
Sukamto mengungkapkan pernyataan deklarasi dari pengurus cabang hingga komunitas budaya di tingkat desa ini akan terus bergerak memberikan dukungan moral kepada Cak Imin untuk menjadi Presiden 2024.

"Surat deklarasi dan harapan-harapan para pegiat seni budaya se-Malang Raya ini akan disampaikan juga kepada Ketua DPC PKB se-Malang Raya untuk diteruskan kepada Ketum PKB Cak Imin," tutup Trio.

Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2023