... baru mencapai 400.000 unit... "
Jakarta (ANTARA News) - Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk, Maryono, mengatakan, kekurangan rumah di Indonesia mencapai 400.000 unit dari kebutuhan nasional sebanyak 800.000 unit per tahun.

"Jumlah kebutuhan rumah yang terpenuhi baru mencapai 400.000 unit atau terdapat kekurangan sebesar 400.000 unit per tahun," kata Maryono, saat rapat dengar pendapat dengan Komisi XI DPR, di Jakarta, Rabu.

Karena itu, lanjutnya, BTN tetap berkomitmen mendukung program perumahan rakyat dengan penyaluran KPR subsidi dengan target rata-rata di atas 100.000 unit tiap tahun.

Selain itu, menurut dia, pihaknya mendukung terciptanya pembiayaan sekunder perumahan melalui sekuritisasi dengan PT Sarana Multigriya Finansial. "Total sekuritisasi KPR telah dilakukan hingga 2012 sebesar Rp2,96 triliun," ujarnya.

Terkait wujud komitmen dan tanggung jawab sosial terhadap lingkungan, ia mengungkapkan BTN terus merealisasikan bina lingkungan. Programnya adalah lingkungan harmoni BTN, yaitu pemberdayaan masyarakat menuju masyarakat sejahtera.

"Pada 2012, CSR disalurkan sebesar Rp2,14 miliar dan bina lingkungan sebesar Rp17,12 miliar," katanya.

Sedangkan CSR BTN yaitu menyediakan akses layanan perbankan kepada kelompok masyarakat yang belum dijangkau perbankan atau lembaga keuangan lainnya. Program ini menjadi contoh bagi negara-negara berkembang lain.

Ia mengatakan wujud dari layanan keuangan ini berupa layanan produk tabungan baru yang khusus ditujukan kepada segmen berpenghasilan rendah dan dapat diperoleh melalui jaringan bersama Bank BTN dengan Kantor Pos Indonesia.

Tabungan itu bernama Tabungan BTN Cermat (Cerdaskan Masyarakat) yang diterbitkan melalui UPT SOPP dengan menggunakan instrumen EDC dan Kartu Jenis Magnetik.

(A063/B012)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013