Program Director ACT Insan Nurrohman mengatakan upaya penyembuhan trauma (trauma healing) diberikan kepada 300 siswa SMP dan SMA, serta 200 murid TK dan SD di Yayasan Nurul Muslimin, Desa Teluk Bango, Kecamatan Batu Jaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, selama dua hari sejak Sabtu hingga Minggu (10/2).
"Kegiatan ini memasuki pekan ke empat, setelah sebelumnya dilakukan di Jakarta Utara, Jakarta Barat dan Bekasi," kata Insan saat dihubungi dari Jakarta, Sabtu.
Dia mengatakan penyembuhan trauma dilakukan melalui metode hipnoterapi bagi siswa SMP dan SMA serta dongeng ceria ("story telling") bagi para anak TK dan SD.
Menurut Insan metode hipnoterapi dan dongeng ceria dilakukan oleh para relawan professional yang bekerja sama dengan ACT. Kedua metode tersebut terbukti ampuh secara cepat memulihkan kondisi psikologis anak-anak yang menjadi korban bencana alam.
Dia mengingatkan bahwa luka psikologis atau trauma merupakan luka yang tidak kasat mata. Para korban penderita trauma umumnya terlihat sehat secara fisik, namun ketika dihadapkan pada kondisi tempat tinggal yang porak-poranda akibat bencana, sisi traumatis anak akan kembali muncul.
"Menurut pengalaman kami, anak korban bencana mengalami `silent trauma` atau trauma yang tidak kasat mata. Rasa trauma mereka akan kembali muncul apabila melihat akibat-akibat yang ditimbulkan oleh bencana tersebut, misalnya menyaksikan tempat tinggal atau sekolah tempatnya menuntut ilmu yang sudah hancur," kata dia.
Insan menjelakan metode hipnoterapi diberikan secara massal kepada para siswa. Siswa diajak untuk melupakan segala trauma atau kenangan buruk atas bencana yang menimpa lingkungannya dan diberikan motivasi untuk melanjutkan kegiatannya di masa-masa mendatang.
"Umumnya setelah kita berikan hipnoterapi selama 30 menit, anak-anak bisa sembuh dari traumanya, asalkan kondisi saat proses hipnoterapi tenang sehingga para korban bisa kita ajak fokus," kata dia.
Sebelumnya banjir bandang melanda sejumlah daerah di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada pertengahan Januari 2013.
Menurut Insan, pascabencana banjir bandang tersebut hampir seluruh bangunan rata dengan tanah, di mana hanya beberapa bangunan, salah satunya Masjid, yang masih bertahan.
(R028/R010)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013
