Kami berusaha betul 2024 berkomitmen itu (angka kemiskinan ekstrem) zero persen
Jakarta (ANTARA) - Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengatakan PDI Perjuangan menyatakan komitmen untuk menghilangkan kemiskinan ekstrem dan stunting pada 2024 dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III PDI Perjuangan.

“Kami berusaha betul 2024 berkomitmen itu (angka kemiskinan ekstrem) zero persen, termasuk juga kemarin sudah kami sepakati stunting itu zero persen," kata Djarot dalam konferensi pers di sela-sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III PDIP di Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu.

Djarot Saiful Hidayat mengatakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri meminta seluruh tiga pilar partai mendata secara konkret warga miskin sampai dengan tingkat desa.

"Kemarin, Pak Jokowi sudah menyampaikan dibangun jalan desa itu ada 311 ribu km untuk membangun konektivitas (keterhubungan), terutama di wilayah-wilayah di luar Jawa. Memang kemiskinan ekstrem menurut data BPS tadi dikatakan Bu Risma itu 1,7 persen,” kata Djarot.

Dalam kesempatan tersebut, politikus PDI Perjuangan (PDIP) Abdullah Azwar Anas mengatakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III PDIP pada hari kedua sudah membentuk sejumlah komisi untuk merumuskan rekomendasi dalam mengentaskan kemiskinan.

Baca juga: Megawati soroti pentingnya hak cipta lindungi karya anak bangsa
Baca juga: Presiden minta PDIP buat rencana besar hadapi tantangan global


Meski demikian, lanjut Anas, rekomendasi tentunya mengakomodasi arahan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri yang meminta seluruh kader di tiga pilar partai untuk turun ke lapangan dalam menyelesaikan kemiskinan.

"Ibu Ketum menginstruksikan agar kita tak terjebak pada jargon-jargon, maka temanya langsung fakir miskin dan anak telantar dipelihara oleh negara," kata Anas.

Pria yang menjabat sebagai Menpan-RB itu juga menilai penanganan kemiskinan memerlukan integrasi dari pemerintah pusat, pemda, dan juga partai dalam hal ini PDI Perjuangan.

Oleh karena itu, lanjut Anas, seluruh DPD PDIP se-Indonesia dan kekuatan partai dikumpulkan Megawati untuk bertindak dan bekerja secara nyata, baik di eksekutif maupun legislatif.

Mantan Bupati Banyuwangi itu juga menyampaikan dalam Rakernas PDIP ini, dimunculkan lima kepala daerah yang dianggap berhasil dalam memecahkan isu tersebut.

Baca juga: Hasto: Kepala daerah dari PDIP akan beri pemaparan kinerja kerakyatan

"Kami lihat bukan soal bantuannya, tetapi bagaimana pemberdayaan masyarakat miskin sampai kemudian ada masyarakat miskin yang naik kelas dengan graduasi yang dilakukan oleh kader-kader PDI Perjuangan. Maka dari itu, instruksi Ibu Ketum agar seluruh kader PDI Perjuangan melakukan jemput bola," kata Anas.

Anas melanjutkan berdasarkan riset Badan Pusat Statistik (BPS), kemiskinan ekstrem angkanya mencapai 1,74 persen pada 2022.

Dia menerangkan Presiden Jokowi menargetkan pada 2024 mendatang angka kemiskinan menjadi 7,2 persen. Sekarang angka kemiskinan 9,57 persen.

"Artinya kalau business as usual, ini tidak akan tercapai dengan cepat. Maka, instruksi Ibu Ketum agar seluruh kader partai ikut bahu membahu bergotong royong untuk mencapai agar kemiskinan ekstrem menjadi 0 dari kemiskinan kita, sesuai arahan presiden itu kan targetnya 7,2 persen," kata dia.

Dalam rakernas, lanjut Anas, para peserta sepakat perlu adanya transformasi digital terkait data kemiskinan. Selanjutnya, melakukan tata kelola program kemiskinan.

Hal ini tengah disusun oleh Tim Komisi Rekomendasi untuk visi-misi bakal calon presiden Ganjar Pranowo terkait penanganan kemiskinan.

"Secara ideologi ini memang menjadi kekuatan yang luar biasa bagi partai karena kami lihat bagaimana ideologi marhaenisme dari Bung Karno, salah satunya bagaimana kemiskinan jadi prioritas partai," kata Anas.

Baca juga: Tiga pilar PDIP bergerak atasi kemiskinan ekstrem dan stunting
Baca juga: PDIP gelar rakernas bertema "Fakir Miskin dan Anak Telantar"

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2023