Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan pemerintah akan memberikan sanksi terhadap organisasi-organisasi massa yang menggunakan kekerasan dalam upaya mencapai tujuan mereka, termasuk FPI dan FBR, demikian seperti dikutip oleh Sekjen Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Selasa. Namun Juru Bicara Kepresidenan Andi Mallarangeng membantah bahwa Presiden Yudhoyono menyebut nama-nama Ormas saat memaparkan kepada GMNI tekad pemerintah untuk menindak tegas pihak-pihak yang berlaku anarkis. "Presiden tidak pernah menyebut nama-nama. Presiden hanya secara normatif menyatakan tekad pemerintah untuk menindak siapapun sesuai hukum yang berlaku, bisa seseorang atau kelompok, yang main hakim sendiri dengan tindakan-tindakan anarkis," kata Andi kepada ANTARA di Jakarta, Selasa petang. Sebelumnya pada Selasa sore usai beberapa pengurus GMNI diterima oleh Presiden Yudhoyono di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Sekretaris Jenderal GMNI hasil Kongres Medan, Sonny T Danaparamita, mengungkapkan bahwa Presiden akan menggunakan peraturan yang berlaku dalam mengenakan sanksi terhadap Ormas-ormas yang anarkis, termasuk FPI dan FBR. "Beliau akan menertibkan dan sudah memerintahkan kepada jajaran di kabinetnya untuk menyelesaikan itu semua," kata Sonny. Saat bertemu Presiden, pengurus GMNI antara lain juga melaporkan tentang rencana Kongres Persatuan GMNI yang akan diselenggarakan di Pangkal Pinang, ibukota provinsi Bangka-Belitung, pada 26-30 Juni mendatang. Berikut cuplikan tanya-jawab yang dilakukan pers dengan Sekjen GMNI, Sonny T Danaparamita, di Kantor Kepresidenan, Selasa, seputar pembicaraan dengan Presiden Yudhoyono mengenai sanksi terhadap Ormas anarkis: Presiden mengatakan akan memberikan sanksi bagi Ormas yang melakukan tindakan kekerasan? Berkaitan dengan sanksi terhadap Ormas-ormas yang melakukan kekerasan, Beliau sampaikan bahwa dia akan menggunakan peraturan yang ada yang berlaku. Beliau akan menertibkan dan sudah memerintahkan kepada jajaran di kabinetnya untuk menyelesaikan itu semua. Apakah disebut kelompok-kelompok mana yang dikategorikan anarkis? Tadi sebetulnya sudah disebutkan, tapi tidak perlu saya sampaikan. Yang jelas dia juga sampaikan bahwa agama tidak mengajarkan tentang kekerasan. Mungkin mbak-mbak dan mas-mas sudah tahu ada beberapa Ormas yang menggunakan label-label agama, yang sekarang cenderung menggunakan kekerasan sebagai jalannya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006