Kupang (ANTARA) - Perkumpulan Penyelam Profesional Komodo (P3Kom) telah mengumpulkan sampah bawah laut, terutama plastik bekas bungkus makanan sebanyak 325 kg dalam aksi bersih-bersih memperingati Hari Laut Sedunia 2023 di Gili Lawa Darat, Taman Nasional Komodo (TNK), Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

"Ini salah satu spot dive terkenal. Ada 325 kg sampah dikumpulkan di sini, di antaranya terlilit di terumbu karang," kata Ketua Perkumpulan Penyelam Profesional Komodo (P3Kom), Marsel Betong dari Labuan Bajo, Manggarai Barat, Kamis.

Baca juga: Terumbu karang makin berisiko sakit gara-gara plastik di laut

Kegiatan pembersihan sampah bawah laut di Gili Lawa Darat, TNK, melibatkan 10 penyelam profesional dari berbagai dive center di Labuan Bajo.

Dalam pembersihan itu, mereka menemukan banyak sampah plastik seperti kemasan air mineral dan kemasan bekas snack atau bungkus makanan ringan.

"Pada kedalaman satu meter sampai 18 meter itu, ada banyak sampah plastik," sebut Marsel.

Baca juga: Bupati ajak wisatawan menikmati spot menyelam di Labuan Bajo

Dia menyayangkan banyaknya sampah yang ditemukan di tempat tersebut. Padahal, spot menyelam itu memiliki banyak terumbu karang yang indah dengan aneka jenis ikan yang hidup di bawah laut.

"Saya menemukan banyak sampah yang terlilit di terumbu karang," katanya menambahkan.

Baca juga: Manggarai Barat kolaborasi digitalisasi bersama BTNK dan Pemprov NTT

Dalam peringatan Hari Laut Sedunia 2023 yang jatuh hari Kamis ini, Marsel berharap tidak ada lagi tamu atau wisatawan yang memberikan komplain karena kotornya tempat itu saat penyelaman.

Dia menyatakan komitmen perkumpulan itu untuk terus menjaga ekosistem bawah laut khususnya terumbu karang.

"Ada terumbu karang bagus, ada area pasir. Jadi kegiatan ini memang untuk menjaga ekosistem laut khususnya terumbu karang," ujar Marsel.

Baca juga: BPOLBF sebut Presiden pastikan kesiapan Loh Buaya untuk ASEAN Summit
Baca juga: Kementerian PUPR tengah rampungkan ITMP destinasi wisata Labuan Bajo

Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2023