Jakarta (ANTARA) - Berbagai peristiwa ekonomi terjadi di Indonesia pada Kamis (8/6), mulai dari alasan mahalnya harga gula hingga penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Indonesia dan Malaysia soal investasi.
Berikut rangkuman berita ekonomi kemarin yang masih layak disimak pagi ini.
- Bapanas: Penurunan produksi gula India sebabkan harga gula mahal
Badan Pangan Nasional/
National Food Agency (NFA) menyampaikan penurunan produksi gula di India dari 36,5 juta metrik ton ke 32,8 juta metrik ton menjadi salah satu penyebab harga gula di pasar internasional naik.
Baca selengkapnya
di sini
- Pemerintah percepat program konversi motor BBM ke listrik
Pemerintah mempercepat program konversi motor berbahan bakar minyak (BBM) menjadi motor listrik dengan target sebanyak 50 ribu unit pada 2023 dan 150 ribu unit pada 2024.
Baca selengkapnya
di sini
- Analis: Pembangunan IKN berkontribusi penjualan semen sejuta ton/tahun
Research Analyst Mirae Asset Sekuritas Emma Almira Fauni menyampaikan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara memberikan kontribusi terhadap penjualan semen secara nasional sekitar 800 ribu hingga 1 juta ton per tahun.
Baca selengkapnya
di sini
- Kemenkeu targetkan PNBP minerba naik dua kali lipat pada 2023
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menargetkan peningkatan dua kali lipat dari target dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk penerimaan negara bukan pajak (PNBP) pada sektor pertambangan mineral dan batu bara (minerba).
Baca selengkapnya
di sini
- RI-Malaysia teken MoU ciptakan iklim investasi yang lebih baik
Pemerintah Indonesia dan Malaysia menandatangani nota kesepahaman (MoU) tentang penguatan kerja sama promosi investasi Indonesia dengan Malaysia untuk menciptakan iklim investasi yang lebih baik bagi kedua negara.
Baca selengkapnya
di sini
Baca juga: Kemarin, anggaran infrastruktur dasar IKN sampai aset tanah eks BLBI
Baca juga: Kemarin, jaminan investasi IKN hingga forum ACDFM
Baca juga: Kemarin, inflasi Mei 2023 hingga uji komisioning LRT JabodebekPewarta: Imamatul Silfia
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023