Jambi (ANTARA) - Dosen dan mahasiswa Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Jambi (Unja) memberikan edukasi kepada siswi pondok pesantren untuk menjaga kesehatan dan kebersihan diri guna mencegah penularan kutu rambut.

Dosen Pengabdian kepada Masyarakat Unja Rizalia Wardiah di Jambi, Jumat, mengatakan tim melakukan pengabdian di Ponpes Ainul Yaqin, Kota Jambi terkait pencegahan Pediculosis Capitis atau kutu rambut berdasarkan analisis yang telah dilakukan sebelumnya, di mana Pediculosis Capitis masih menjadi masalah kesehatan.

Baca juga: Mahasiswa Unja bangun kesadaraan hidup sehat Suku Anak Dalam

"Di Pesantren Ainul Yaqin ditemukan 55,3 persen santri yang positif Pediculosis Capitis. Hal ini akan berisiko pada kejadian anemia ditambah dengan masih banyaknya santri yang belum pernah mengonsumsi tablet tambah darah," katanya.

Selain itu, para siswi juga belum pernah melakukan pemeriksaan hemoglobin darah atau deteksi anemia, rendahnya pengetahuan mengenai kesehatan pribadi yang baik dalam menghadapi berbagai penyakit kulit khususnya Pediculosis Capitis karena belum pernah mendapatkan edukasi.

"Masih kurangnya kedisiplinan penghuni pesantren dalam menjaga kesehatan diri dan lingkungan, seperti saling bertukar barang pribadi (sisir, pakaian, handuk) dan menjemur handuk di dalam kamar," katanya.

Baca juga: Dosen FKIK Unja temukan inovasi pelembab bibir dari getah buah jernang

Dengan mempertimbangkan berbagai permasalahan yang ada terkait kutu rambut, kata dia, tim memilih untuk melakukan edukasi pada santri di pesantren tersebut .

"Pada edukasi ini disampaikan mengenai tanda dan gejala, cara pencegahan, dan cara mengobati kutu rambut, serta aspek penting dalam menjaga kebersihan diri agar terhindar dari kutu rambut," katanya.

Rizalia berharap edukasi yang diberikan timnya bisa diterapkan oleh para siswi yang terlibat dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat tersebut.

Baca juga: Unja temukan krim lulur ekstrak daun surian dan serbuk biji kurma

"Kami berharap para siswi di ponpes ini dapat menerapkan edukasi yang telah diberikan dalam kehidupan sehari-hari serta dapat menyebarkan informasi kepada orang sekitar sehingga dapat mengurangi kejadian kutu rambut yang dapat dengan mudah menular terutama di lokasi pondok pesantren," katanya.

Pewarta: Tuyani
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023