Banda Aceh (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Aceh menyatakan siap memfasilitasi pengusaha di provinsi itu dengan perbankan apabila ada kegiatan usaha yang dijalankan membutuhkan pembiayaan.

“Artinya, kita siap memfasilitasi para pengusaha Aceh apabila ada beberapa kegiatan usaha yang mereka jalankan sulit atau mendapat kendala untuk mengakses pembiayaan perbankan,” kata Kepala OJK Aceh Yusri di Banda Aceh, Jumat.

Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela menerima silaturrahmi Kepala Perum LKBN ANTARA Biro Aceh Febrianto Budi Anggoro di ruang kerjanya di kantor OJK Provinsi Aceh, Banda Aceh.

Ia menjelaskan apabila para pengusaha mengalami kendala dalam hal akses pembiayaan terhadap kegiatan usahanya maka ada dua langkah yang dapat ditempuh.

Pertama, dengan pihak perbankan dan jalur Otoritas Jasa Keuangan.

“Pengusaha harus memetakan secara detail terhadap kendala yang dihadapi dan di sector mana yang perlu mendapat dukungan dari perbankan. Kami nanti akan memanggil perbankan guna menjawab kendala tersebut,” katanya.

Ia menyebutkan Aceh memiliki tujuh bank umum Syariah (BUS) terdiri dari PT Bank Syariah Indonesia, Tbk. PT Bank Aceh Syariah, PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk, PT Bank BCA Syariah, PT Bank Syariah Bukopin, PT Bank BTPN Syariah, Tbk dan PT Bank Mega Syariah.

Kemudian enam unit usaha Syariah yakni PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk, PT Bank Danamon Indonesia, Tbk, PT Bank Sinarmas, Tbk, PT Bank CIMB Niaga, Tbk, PT Bank Maybank Indonesia, Tbk dan PT Bank Permata, Tbk.

Selanjutnya Bank Pembiayaan Rakyat Syariah yakni PT BPRS Mustaqim Aceh (Perseroda), PT BPRS Hikmah Wakilah, PT BPRS Rahmah Hijrah Agung, PT BPRS Adeco, PT BPRS Gayo, PT BPRS Kota Juang, PT BPRS Rahmania Dana Sejahtera,

Lalu PT BPRS Serambi Mekah, PT BPRS Taman Indah Darussalam, PT BPRS Baiturrahman, PT BPRS Artha Aceh Sejahtera dan PT BPRS Tgk. Chiek Dipante.

Serta Bank Perkreditan Rakyat PT BPR Ingin Jaya dan PT BPR Aceh Utara.

Menurut dia dengan pemetaan masalah yang ada maka dengan mudah dijawab perbankan lewat produk-produk pembiayaan di perbankan yang beroperasi di provinsi ujung paling perbankan itu.

“Artinya, kami juga bisa meminta para pelaku jasa keuangan menyesuaikan dengan kebutuhan para pengusaha. OJK Aceh siap memfasilitasi para pelaku dengan perbankan yang tujuannya adalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Aceh,”katanya.

Menurut dia semakin tumbuhnya usaha diberbagai sektor di provinsi ujung paling barat Indonesia itu akan terbuka lapangan kerja baru dan dapat menurunkan angka pengangguran serta angka kemiskinan.


Baca juga: OJK targetkan pembiayaan di Aceh tumbuh sampai 12 persen 2023

Baca juga: OJK catat pembiayaan di Aceh tahun 2022 sebesar Rp34,2 triliun

Pewarta: M Ifdhal
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023