Jakarta (ANTARA) - Pengamat Telekomunikasi Heru Sutadi mengimbau agar masyarakat lebih bertanggung jawab dalam bermedia sosial menjelang pemilu presiden 2024 dan pers diharap mengambil peran untuk menenangkan suasana.

”Menyambut Pemilu 2024, di mana media sosial akan dipakai gila-gilaan untuk menyebar hoaks, ujaran kebencian, kampanye hitam dan doxing,” kata Heru saat dihubungi ANTARA, Sabtu.

Anggota Komisi Komunikasi dan Edukasi Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) itu pun mengajak pers untuk hadir di depan dengan jati dirinya dalam menyampaikan informasi akurat, menenangkan suasana dan melakukan pengecekan fakta atas informasi yang beredar di media sosial.

Sementara kepada para pengguna media sosial, dia juga mengimbau untuk dapat berpikir dua kali sebelum menyebarkan sebuah informasi yang belum diketahui kebenarannya. Sebaiknya, Heru meminta, unggahlah informasi-informasi yang memang positif dan sudah akurat agar masyarakat yang lain juga bisa merasakan manfaat dari media sosial tersebut.

Baca juga: Kenali dampak media sosial terhadap anak dan remaja

Selaras dengan itu, pakar komunikasi Universitas Indonesia Firman Kurniawan Sujono juga menyampaikan hal serupa. Menjelang pemilihan presiden di tahun depan, dia berharap agar seluruh lapisan masyarakat bisa menjaga kenyamanan dan keamanan di media sosial.

“Kalau dikaitkan dengan Pemilu 2024, kemudian karena mungkin berafiliasi pada kontestan atau partai politik tertentu kemudian apapun dianggap benar. Melakukan missinformasi dan lain-lain,” ujar Firman.  

“Ini akan merusak kepercayaan masyarakat terhadap media sosial sehingga menjadikan media sosial juga menjadi tidak nyaman,” imbuhnya.

Baca juga: Meski medsos eksis, media massa masih miliki peranan penting

Dia lalu mengungkapkan data bahwa sekitar 212 juta warga di Indonesia terhubung dengan internet dan lebih dari 167 juta orang di antaranya terhubung lewat media sosial. Dengan demikian tentunya penyebaran informasi pun akan lebih cepat melalui media sosial.

Oleh sebab itu, Firman menyampaikan bahwa perlu adanya rasa tanggung jawab dalam menggunakan media sosial secara beretika di masyarakat. Para pengguna media sosial pun diimbau untuk memikirkan efek jangka panjang dari setiap unggahan yang akan dikirimkan ke media sosial.

Baca juga: Manakala media massa makin menyerupai medsos

Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023