Cianjur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Cianjur di Provinsi Jawa Barat berupaya mendatangkan tukang bangunan dari luar daerah untuk membantu penyintas gempa bumi membangun kembali rumah mereka.

Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, upaya itu dilakukan karena sekitar 5.000 dari 60.000 warga terdampak gempa bumi yang sudah mendapat dana stimulan dari pemerintah belum bisa membangun kembali rumah mereka karena kesulitan mendapat tukang bangunan.

"Kami sudah melakukan rapat bersama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan dinas terkait untuk mencari solusi, di antaranya menambah jumlah aplikator dan mendatangkan tenaga tukang dari luar kota," katanya di Cianjur, Sabtu.

Sekitar empat bulan setelah gempa bumi dengan magnitudo 5,6 mengguncang Cianjur pada 21 November 2022, pemerintah kabupaten telah mengerahkan tukang dan kuli bangunan dari perkotaan dan wilayah selatan untuk membantu pembangunan kembali rumah warga yang rusak akibat gempa.

Namun, Bupati mengatakan, upaya tersebut belum sepenuhnya mengatasi masalah keterbatasan tukang dan kuli bangunan.

Dia mengemukakan bahwa peningkatan kebutuhan juga telah mendorong peningkatan biaya tukang dan kuli bangunan.

"Setelah gempa, ongkos tukang dan kuli bangunan yang biasa per hari Rp250 ribu naik menjadi Rp350 ribu," katanya.

Keterbatasan tukang dan kuli bangunan, kenaikan ongkos tukang dan kuli bangunan, ditambah harga material bangunan yang naik membuat warga yang terdampak gempa bumi semakin susah membangun kembali rumah mereka.

Bupati mengatakan bahwa pemerintah daerah berkoordinasi dengan asosiasi pengusaha untuk menstabilkan kembali harga bahan bangunan.

"Kami berharap roda perekonomian tetap berjalan dan harga bahan bangunan tetap stabil meski pemakaian tinggi agar warga tidak kesulitan mendapat bahan untuk membangun kembali rumahnya yang rusak akibat gempa," katanya.

Baca juga:
BNPB desak Cianjur segera tuntaskan rehabilitasi pascagempa
Cianjur pastikan korban gempa mendapat bantuan stimulan

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2023